kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Analis: Perhatikan dua saham batubara ini!


Rabu, 23 April 2014 / 15:58 WIB
Analis: Perhatikan dua saham batubara ini!
ILUSTRASI. BMKG memperkirakan cuaca Jakarta hari Rabu (30/11) cerah sedikit berawan. KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Tekanan atas saham-saham sektor batubara diyakini masih tinggi seiring proyeksi negatif harga batubara dunia. Namun, ada analis berpendapat, ada saham batubara yang pantas diunggulkan. 

Ariyanto Kurniawan, Analis Mandiri Sekuritas dalam riset per 23 April 2014 hanya merekomendasikan "netral" untuk sektor batubara.

Secara spesifik, Ariyanto pun merekomendasikan "netral" empat saham batubara, yaitu PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Harum Energy Tbk (HRUM), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA).

Namun, Ariyanto menilai, saham ADRO dan ITMG memiliki keunggulan lebih di tengah buruknya harga batubara dunia. Keunggulan ITMG bersumber dari kuatnya neraca keuangan dan imbal hasil dividen yang tinggi.

ITMG sudah memutuskan membagi dividen senilai US$ 195 juta untuk tahun buku 2013. Nilai ini mencerminkan rasio pembayaran dividen sebesar 85% dari perolehan laba bersih ITMG tahun lalu yang senilai US$ 230,48 juta.

Dividen pay out ratio ini lebih besar dari rencana semula yang yakni 60% dari laba bersih. Keputusan ini menguatkan citra ITMG sebagai emiten yang royal membagikan dividen kepada para pemegang saham.

Sementara itu, keunggulan ADRO terletak pada perbaikan kualitas earning sebagai efek dari kesuksesan melakukan efisiensi. Tahun lalu, ADRO berhasil memangkas biaya kas produksi 10% lebih rendah dibanding 2012 menjadi US$ 35 per ton.

Ini didorong oleh penurunan nisbah kupas menjadi 5,6 kali dari tahun 2012 yang masih 7 kali. Sudah beroperasinya pembangkit listrik 3X30 megawatt dan sistem Overburden out of Pit Crushing and Conveying system (OPCC) turut berkontribusi memangkas biaya kas produksi ADRO.  

Ariyanto juga menetapkan target harga ADRO dan ITMG masing-masing senilai Rp 1.000 dan Rp 25.750 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×