Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Tekanan atas saham-saham sektor batubara diyakini masih tinggi seiring proyeksi negatif harga batubara dunia. Namun, ada analis berpendapat, ada saham batubara yang pantas diunggulkan.
Ariyanto Kurniawan, Analis Mandiri Sekuritas dalam riset per 23 April 2014 hanya merekomendasikan "netral" untuk sektor batubara.
Secara spesifik, Ariyanto pun merekomendasikan "netral" empat saham batubara, yaitu PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Harum Energy Tbk (HRUM), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA).
Namun, Ariyanto menilai, saham ADRO dan ITMG memiliki keunggulan lebih di tengah buruknya harga batubara dunia. Keunggulan ITMG bersumber dari kuatnya neraca keuangan dan imbal hasil dividen yang tinggi.
ITMG sudah memutuskan membagi dividen senilai US$ 195 juta untuk tahun buku 2013. Nilai ini mencerminkan rasio pembayaran dividen sebesar 85% dari perolehan laba bersih ITMG tahun lalu yang senilai US$ 230,48 juta.
Dividen pay out ratio ini lebih besar dari rencana semula yang yakni 60% dari laba bersih. Keputusan ini menguatkan citra ITMG sebagai emiten yang royal membagikan dividen kepada para pemegang saham.
Sementara itu, keunggulan ADRO terletak pada perbaikan kualitas earning sebagai efek dari kesuksesan melakukan efisiensi. Tahun lalu, ADRO berhasil memangkas biaya kas produksi 10% lebih rendah dibanding 2012 menjadi US$ 35 per ton.
Ini didorong oleh penurunan nisbah kupas menjadi 5,6 kali dari tahun 2012 yang masih 7 kali. Sudah beroperasinya pembangkit listrik 3X30 megawatt dan sistem Overburden out of Pit Crushing and Conveying system (OPCC) turut berkontribusi memangkas biaya kas produksi ADRO.
Ariyanto juga menetapkan target harga ADRO dan ITMG masing-masing senilai Rp 1.000 dan Rp 25.750 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News