Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Pada transaksi perdagangan kemarin (23/5), Indeks Harga Saham Gabungan ditutup dengan koreksi dalam hingga 1,66% atau turun 86,596 poin di level 5.121,403.
Analis menilai, memasuki perdagangan akhir pekan ini, pergerakan IHSG akan bergerak bervariasi. Analis dari First Asia Capital David Nathanael Sutyanto memperkirakan, pergerakan indeks yang bervariasi ini diwarnai oleh peluang terjadinya aksi beli selektif untuk memanfaatkan koreksi yang ada atas saham-saham sektoral yang mencatatkan kinerja positif.
IHSG, menurut David, akan bergerak dengan rentang support di level 5.020-5.070 dan resistance di level 5.140-5.190.
Untuk saham yang dapat menjadi pilihan, David merekomendasikan saham RALS, LSIP, ASSA, KIJA, DGIK, BBTN, SCMA, BSDE, juga ASII.
Senada, analis Trust Securities Reza Priyambada mengungkapkan, banyaknya sentimen negatif membuat pelaku pasar memanfaatkannya untuk aksi profit taking. Apalagi dengan posisi IHSG yang memang sudah overbought, maka akan sangat rentan untuk terkoreksi apabila ada sedikit saja kabar negatif.
"Masalahnya ialah sentimen kali ini memang cukup banyak menghadang laju penguatan IHSG. Dimulai dari penutupan bursa saham AS setelah merespon negatif hasil pertemuan FOMC, naiknya yield obligasi Jepang yang berimbas pada apresiasi Yen Jepang, dan rilis awal indeks manufaktur China yang diperkirakan akan terkontraksi," kata Reza.
Pada perdagangan Jumat (23/5), Reza memperkirakan IHSG akan berada pada rentang support di level 5.065-5.108 dan resistance di level 5.207-5.216. Menurut Reza, pegerakan IHSG akan berhasil melewati target support yang diprediksi yaitu level 5.145. Keberhasilan tersebut justru membawa IHSG berada di bawah area overbought sehingga memudahkan IHSG untuk bergerak konsolidasi ke level berikutnya.
"Diharapkan pelemahan bisa terbatas karena ini hanya berupa imbas dari luar. Lagipula, meski secara total tercatat nett sell namun, asing juga masih mengakumulasi di harga bawah sejumlah saham sehingga tidak perlu panik berlebihan," ucap Reza.
Untuk saham yang dapat dipertimbangan, Reza merekomendasikan saham BBRI, AUTO, WIKA, dan UNVR.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News