Reporter: Auriga Agustina | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) untuk membangun pabrik biogas tahun ini dinilai akan memberikan sentimen positif terhadap kinerja perusahaan perkebunan ini.
Analis Oso Sekuritas, Sukarno Alatas mengatakan kinerja SSMS di tahun ini diprediksi akan lebih membaik jika dibandingkan tahun sebelumnya. Bahkan dia memprediksi pendapatan SSMS ditahun ini bisa tumbuh 5%-10% dari tahun 2018 lalu.
Alasannya karena saat ini harga CPO sedang dalam tren penguatan. "Harga CPO telah mengalami penguatan sebesar 17%. Kemungkinan penguatan ini akan terus berlanjut dengan asumsi produksi yang menurun dan permintaan global yang naik terutama untuk B20," jelasnya Selasa (19/2).
Disamping itu rencana SSMS yang akan membangun kembali pabrik biogas dinilainya akan berpengaruh kepada kinerja perusahaan, sebab manfaat yang dihasilkan dari biogas menjadi sumber energi yang ramah lingkungan, lebih hemat dan lebih modern dibandingkan dengan energi berbentuk gas lainnya seperti Liquefied Natural Gas (LNG), Liquified Petroleum Gas (LPG) ataupun Compressed Natural Gas (CNG).
Asal tahu saja, Sawit Sumbermas tahun ini berencana membangun pabrik biogas. Corporate Communication PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk Andre Taufan mengatakan, saat ini SSMS mempunyai satu unit pabrik biogas yang telah berjalan, namun pihaknya akan menambah satu pabrik biogas lagi di tahun ini. "Kita mempunyai pabrik biogas. Dari pabrik biogas ini listrik yang dihasilkan bisa untuk memenuhi kebutuhan listrik di pabrik milik perusahaan. saat ini kami memiliki satu pabrik yang sudah berjalan, satu pabrik lagi on progress," katanya kepada Kontan.co.id, Selasa (19/2).
Nilai investasi pabrik biogas tersebut sebesar Rp 60 miliar, rencananya pabrik tersebut akan rampung pada akhir tahun ini. Jika pabrik tersebut selesai maka kedua pabrik biogas milik SSMS akan menghasilkan 3,4 Megawatt (MW).
Dana untuk membangun pabrik biogas tersebut berasal dari capital expenditure (capex). SSMS mengalokasikan capex sebesar Rp 700 miliar di tahun ini.
Bersadasarkan catatan Kontan.co.id sebelumnya capex tahun ini juga akan digunakan untuk mengakuisisi lahan seluas 30.000 hektare di Kalimantan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News