kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.061   77,63   1,11%
  • KOMPAS100 1.056   15,88   1,53%
  • LQ45 830   13,14   1,61%
  • ISSI 214   1,37   0,65%
  • IDX30 424   7,47   1,80%
  • IDXHIDIV20 510   8,45   1,68%
  • IDX80 120   1,82   1,54%
  • IDXV30 125   0,87   0,70%
  • IDXQ30 141   2,25   1,62%

Moody's turunkan outlook obligasi Sawit Sumbermas Sarana (SSMS) menjadi negatif


Selasa, 19 Februari 2019 / 10:55 WIB
Moody's turunkan outlook obligasi Sawit Sumbermas Sarana (SSMS) menjadi negatif


Reporter: Rezha Hadyan | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) mendapatkan update pemeringkatan atas surat utang atau obligasi global yang diterbitkan pada 24 Januari 2018 sebesar US$ 300 juta. Moody's Investors Service menurunkan outlook peringkat utang SSMS dari positif menjadi negatif.

“Berdasarkan kinerja perusahaan pada Januari 2019, Moody’s tidak mengubah rating atas obligasi global tersebut, yaitu tetap B1, tetapi pada sisi lain terjadi perubahan atas outlook dari positif menjadi negatif,” ungkap Sekretaris Perusahaan Sawit Sumbermas Sarana Swasti Kartikaningtyas melalui keterangan tertulis yang diterima oleh Kontan.co.id.

Obligasi ini diterbitkan melalui entitas anak usaha Sawit Sumbermas Sarana, yakni SSMS Plantation Holding Pte Ltd di Bursa Efek Singapura atau Singapore Exchange Limited (SGX). Obligasi yang akan jatuh tempo pada 2023 ini memiliki kupon 7,75% per tahun.

Perubahan outlook tersebut disebabkan oleh banyak faktor eksternal seperti rendahnya harga crude palm oil (CPO) hingga akhir tahun 2018 serta kondisi penyerapan CPO di pasar global. Namun, menurut Swasti produksi Sawit Sumbermas Sarana pada tahun 2018 meningkat jika dibandingkan tahun 2017.

Berdasarkan data per akhir tahun 2018, kinerja produksi tandan buah segar (TBS) Sawit Sumbermas Sarana meningkat 28,6% dibanding periode yang sama di tahun 2017 atau year on year (yoy). Kinerja produksi tersebut berbanding lurus dengan peningkatan atas kinerja produksi CPO menjadi sekitar 444.000 ton.

“Kinerja yang positif selama tahun 2018 dan peningkatan harga CPO di awal tahun 2019 memberikan optimisme perusahaan atas hasil yang lebih baik di tahun 2019,” tutup Swasti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×