Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Hingga saat ini, pelaku pasar masih menunggu kepastian dari waktu pelaksanaan kenaikan harga bahan bakar minyak. Selain itu, hasil pertemuan The Fed tadi malam kembali mengkonfirmasi melanjutkan program pembelian obligasi hingga US$ 85 miliar per bulan (QE3). Namun Bernanke juga memberikan sinyal kemungkinan akan mengurangi jumlah stimulusnya mulai akhir tahun ini.
Dengan adanya sentimen tersebut, analis memperkirakan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini (20/6) akan terkoreksi. Analis Trust Securities Reza Priyambada memperkirakan, IHSG akan berada pada support 4.785-4.810 dan resisten di 4.835-4.895.
"Laju IHSG kami perkirakan akan berada di atas target support, namun gagal bertahan di atas target resisten. Pergerakan ini memperlihatkan bahwa pelaku pasar masih menahan diri," kata Reza, Kamis (20/6).
Karena itu Reza menyarankan investor untuk tetap cermati dan waspadai sentimen yang ada yang dapat membalikkan kondisi pasar. Untuk saham yang dapat dipertimbangkan, Reza diantaranya merekomendasikan saham ICBP pada posisi trading buy, saham KLBF dan WIKA pada posisi buy on weakness, serta saham BMTR pada posisi trading sell.
Senada, analis First Asia Capital David Nathanael Sutyanto juga mengungkapkan bahwa pelaku pasar banyak yang mengambil sikap wait and see menyusul meningkatnya resiko pasar baik yang berasal dari faktor domestik maupun global. Karena itu menurut David, peluang penguatan IHSG masih menghadapi kekhawatiran menyusutnya arus dana global yang masuk ke pasar saham apabila The Fed mengurangi program stimulusnya akhir tahun ini.
"Menyusul pergerakan pasar saham global yang kembali memburuk, pergerakan IHSG pada perdagangan hari ini akan rawan melanjutkan koreksinya. Secara teknikal penguatan IHSG kemarin yang gagal menembus MA 100 juga membuka peluang koreksi lanjutan," ungkap David.
Karena itu, David memperkirakan IHSG diperkirakan akan bergerak dengan support di 4.720-4.470 dan resisten di 4.850-4.890. Untuk saham yang dapat menjadi pilihan, David merekomendasikan diantaranya saham INDF, CTRP, BBTN, DNET, SMCB dan KIJA masing-masing pada posisi buy on weakness.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News