kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Analis: Panic selling sebabkan pasar dan nilai transaksi tertekan


Minggu, 02 Februari 2020 / 15:48 WIB
Analis: Panic selling sebabkan pasar dan nilai transaksi tertekan
ILUSTRASI. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 5,71% sejak awal tahun 2020 (ytd) menjadi 5.937. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/ama.


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 5,71% sejak awal tahun 2020 (ytd) menjadi 5.937. Selain itu, nilai rata-rata transaksi harian pada penutupan perdagangan Januari 2020 tercatat sebanyak Rp 6,37 triliun.  

Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) mengakui bahwa nilai rata-rata transaksi harian mengalami penurunan. Namun, hal tersebut juga dialami oleh enam negara ASEAN kecuali Thailand dan Filipina. 

Baca Juga: Analis: Pasar bisa pulih apabila kasus Jiwasraya dan Asabri selesai

Analis Artha Sekuritas Frederik Rasali  mengatakan tekanan pasar di Indonesia terjadi karena adanya aksi panic selling dari para investor sehingga January Effect hanya dirasakan di awal bulan saja. "Setelah itu teredam karena transaksi terhambat," ujar Frederik, Jumat (31/1).

Dus, untuk menjaga kondisi pasar tetap kondusif, Frederik mengatakan otoritas perlu menjaga stabilitas dari gejolak global. Hal ini tentunya bisa menarik minat masuk ke pasar saham.

Baca Juga: IHSG longsor, saham emiten kecil dan menengah bisa jadi alternatif

Sementara itu, investor disarankan untuk bertahan (defensive). "Dari internal banyak transaksi dari institusi besar yang tertahan, sedangkan dari global masih cukup volatile," ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×