kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

IHSG longsor, saham emiten kecil dan menengah bisa jadi alternatif


Minggu, 02 Februari 2020 / 11:06 WIB
IHSG longsor, saham emiten kecil dan menengah bisa jadi alternatif
ILUSTRASI. Pekerja melintas di dekat layar pergerakan saham di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (27/12/2019). Di tengah IHSG yang lesu, saham-saham dengan kapitalisasi pasar kecil dan menengah justru mengalami penguatan.


Reporter: Kenia Intan | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot 1,9% ke 5.940 pada perdagangan Jumat (31/1). Di tengah IHSG yang lesu, saham-saham dengan kapitalisasi pasar kecil dan menengah justru mengalami penguatan. Hal ini terlihat dari indeks Pefindo 25 yang menguat 0,17 poin atau menguat 0,06%.

Analis Panin Sekuritas William Hartanto menjelaskan, saham-saham dengan kapitalisasi pasar kecil dan menengah justru menghijau karena minat investor terhadap saham-saham kapitalisasi besar menurun.

Baca Juga: Saham emiten kecil dan menengah menguat, saham apa saja yang layak lirik?

Penurunan ini dipicu dari sisi dana dan harga sahamnya yang lebih mahal sementara pasar tengah lesu. Sehingga, investor cenderung mengubah strategi alokasi portofolionya.

Pilihan investor, kata William, akan pindah ke saham-saham kapitalisasi pasar kecil yang lebih cocok ditransaksikan dalam jangka pendek.

"Selagi IHSG menurun tren saham-saham ini masih panjang. Kira-kira sebulan ke depan masih jalan trennya," kata William Ketika dihubungi Kontan.co.id, Sabtu (1/2).

Menurutnya, ada beberapa saham yang menarik dalam Pefindo 25. Hal ini dilihat dari frekuensi perdagangan yang tinggi dan pergerakan yang cenderung uptrend sehingga bisa memicu penguatan lanjutan.

Saham-saham itu di antaranya, PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES), PT Buana Listya Tama Tbk (BULL) , PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS), PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO), PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI), PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO), PT  Malindo Feedmill Tbk (MAIN), PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA), dan PT Intergra Indocabinet Tbk (WOOD).  

William menyarankan buy saham ACES dengan target harga Rp 1.800, DMAS dengan target harga Rp 300, HOKI dengan target harga Rp 1000, SIDO dengan target harga Rp 1.400, MIKA dengan target harga Rp 3.000, MAIN dengan target harga Rp 1.100, WOOD dengan target harga antara Rp 500 hingga Rp 525 per saham.

Baca Juga: IHSG longsor 5,71% ytd, berikut peta penguasa kapitalisasi pasar bursa terbaru

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×