Reporter: Venny Suryanto | Editor: Narita Indrastiti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah mulai membaik secara fundamental. Ekonom Bank Permata, Josua Pardede mengatakan, masih ada sedikit kekhawatiran dari isu perang dagang antara Amerika Serikat dan China serta kenaikan suku bunga The Federal Reserves pada September ini.
Meski demikian, Josua yakin kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan pemerintah belakangan ini, misalnya perluasan mandatori B20, PPh 22 dan pembatasan impor bakal menjadi obat kuat untuk rupiah hingga akhir tahun ini.
“Berharap agar pasar membaik di akhir tahun ini. Rupiah bisa bergerak di range Rp 14.600 – Rp 14.800 per dollar AS,” ujar Josua, Kamis (20/9).
Josua menambahkan, saat ini fundamental rupiah sudah cukup baik. Apalagi upaya Bank Indonesia (BI) dengan menaikan suku bunga.
Penerintah juga sudah memberlakukan pembatasan terhadap impor-impor untuk barang konsumsi. Kemudian kebijakan B20 dengan menekan impor solar dari luar.
“Jadi sebenernya strateginya sudah tepat, dan harapannya bisa berdampak dalam jangka pendek,” pungkasnya.
Dia mengatakan, mayoritas mata uang juga melemah terhadap dollar AS karena adanya isu perang dagang serta suku bunga The Fed. “Negara lain pun mengalami pelemahan terhadap mata uang, namun indonesia bukan yang terburuk, masih ada yang lebih buruk dari Indonesia,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News