kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   15.000   0,79%
  • USD/IDR 16.800   4,00   0,02%
  • IDX 6.262   8,20   0,13%
  • KOMPAS100 896   3,65   0,41%
  • LQ45 707   -0,42   -0,06%
  • ISSI 194   0,88   0,46%
  • IDX30 372   -0,72   -0,19%
  • IDXHIDIV20 450   -1,01   -0,22%
  • IDX80 102   0,35   0,35%
  • IDXV30 106   0,47   0,45%
  • IDXQ30 122   -0,87   -0,70%

Analis: Kebijakan pemerintah akan angkat rupiah di akhir tahun


Kamis, 20 September 2018 / 23:23 WIB
Analis: Kebijakan pemerintah akan angkat rupiah di akhir tahun
ILUSTRASI. Uang dollar AS


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah mulai membaik secara fundamental. Ekonom Bank Permata, Josua Pardede mengatakan, masih ada sedikit kekhawatiran dari isu perang dagang antara Amerika Serikat dan China serta kenaikan suku bunga The Federal Reserves pada September ini.

Meski demikian, Josua yakin kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan pemerintah belakangan ini, misalnya perluasan mandatori B20, PPh 22 dan pembatasan impor bakal menjadi obat kuat untuk rupiah hingga akhir tahun ini.

“Berharap agar pasar membaik di akhir tahun ini. Rupiah bisa bergerak di range Rp 14.600 – Rp 14.800 per dollar AS,” ujar Josua, Kamis (20/9).

Josua menambahkan, saat ini fundamental rupiah sudah cukup baik. Apalagi upaya Bank Indonesia (BI) dengan menaikan suku bunga. 

Penerintah juga sudah memberlakukan pembatasan terhadap impor-impor untuk barang konsumsi. Kemudian kebijakan B20 dengan menekan impor solar dari luar.

“Jadi sebenernya strateginya sudah tepat, dan harapannya bisa berdampak dalam jangka pendek,” pungkasnya.

Dia mengatakan, mayoritas mata uang juga melemah terhadap dollar AS karena adanya isu perang dagang serta suku bunga The Fed. “Negara lain pun mengalami pelemahan terhadap mata uang, namun indonesia bukan yang terburuk, masih ada yang lebih buruk dari Indonesia,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×