Reporter: Dimas Andi | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah berpeluang bergerak sideways terhadap dollar Amerika Serikat pada perdagangan Jumat (21/9) besok. Dalam hal ini, rupiah memiliki kecenderungan menguat namun bersifat terbatas.
Analis Pasar Uang Bank Mandiri, Reny Eka Putri mengatakan, para pelaku pasar masih mencermati kelanjutan dari perang dagang yang saat ini sebenarnya tengah mengalami penurunan tensi. Dengan kondisi seperti itu, rupiah masih berpotensi menguat pada esok hari.
Namun, pergerakan rupiah bisa terganjal jika data klaim pengangguran AS yang dirilis dini hari nanti menunjukkan hasil positif. “Data ini bisa membuat penguatan rupiah cenderung terbatas,” ujar Reny.
Dia menambahkan, potensi penguatan rupiah masih bisa terwujud mengingat Bank Indonesia terus melakukan intervensi terhadap rupiah dalam beberapa hari terakhir. Intervensi BI kali ini lebih mengarah pada pengendalian valuta asing melalui lelang FX Swap.
Di samping itu, tren kenaikan yield US Treasury 10 tahun hingga ke level 3,07% sejauh ini belum berdampak negatif terhadap rupiah. Namun, rupiah tetap harus waspada. “Kalau US Treasury lewati 3,1%, dikhawatirkan akan mendorong capital outflow sehingga rupiah melemah,” kata Reny.
Menurut perhitungan Reny, rupiah akan bergerak di kisaran Rp 14.810—Rp 14.893 per dollar AS pada perdagangan besok.
Hari ini, kurs rupiah di pasar spot diperdagangkan lebih kuat ketimbang kemarin, ditutup di Rp 14.849 per dollar AS. Sedangkan kemarin di Rp 14.875 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News