Reporter: Benedicta Prima | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang semester I-2019, kinerja saham infrastruktur bisa dikatakan paling moncer. Sebut saja indeks sektoral infrastruktur yang menguat 14,12%, sedangkan sektor lainnya seperti keuangan hanya menguat 11,09% bahkan agrikultur justru turun 10,08%.
Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Chris Apriliony melihat, pertumbuhan saham di sektor konstruksi pada semester satu ini memang cukup baik karena perusahaan konstruksi umumnya telah menerima pembayaran atas proyek yang selesai dikerjakan sepanjang tahun 2018 kemarin. Dia juga melihat penguatan ini akan terus berlanjut pada semester dua.
"Ditambah lagi dengan kemenangan Pak Joko Widodo (Jokowi) dan komitmen pemerintah untuk tetap fokus pada pembangunan infrastruktur," jelas Chris saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (1/7).
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani sempat menyampaikan, pada APBN 2020 diarahkan untuk mendukung tema besar pemerintah yaitu akselerasi daya saing melalui inovasi dan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).
Sri Mulyani menegaskan beberapa program prioritas akan diarahkan untuk peningkatan kualitas SDM sementara itu infrastruktur juga akan tetap dijalankan. Ini terutama dalam hal mendukung transformasi industrialisasi dan meningkatkan pembangunan di perkotaan.
Terutama terkait dengan air bersih, sanitasi, sampah dan transportasi massal yang diperlukan seiring dengan tren urbanisasi yang semakin tinggi.
"Sehingga perusahaan konstruksi seharusnya masih akan mengerjakan proyek yang cukup banyak dari pemerintah," jelas Chris.
Faktor lain yang mendukung penguatan saham sektor infrastruktur antara lain sektor tersebut masih dibutuhkan oleh negara berkembang terlebih saat ini perusahaan infrastruktur mulai mengincar pengerjaan di luar negeri.
"Hal ini positif bagi perusahaan infrastruktur dalam negeri karena bisa bersaing dengan perusahaan luar," imbuh dia.
Adapun untuk sektor tersebut, Chris merekomendasikan empat saham yang layak untuk dibeli. Empat saham tersebut adalah milik PT Wijaya Karya (persero) Tbk (WIKA, anggota indeks Kompas100 ini) dengan target harga Rp 2.800, PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT, anggota indeks Kompas100 ini) dengan target harga Rp 2.500, PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) dengan target harga Rp 450 dan PT Wakita Beton Precast Tbk (WSBP, anggota indeks Kompas100 ini) dengan target harga Rp 500.
Adapun saat ini harga WIKA sebesar Rp 2.450, WSKT sebesar Rp 2.020, WEGE sebesar Rp 346 dan WSBP sebesar Rp 400.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News