Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kresna Graha Investama Tbk (KREN) semakin mantap menancapkan tajinya di bisnis digital. Perusahaan ini tengah membangun infrastruktur dan distribusi digital yang terintegrasi.
"Dengan membangun infrastruktur digital melalui berbagai platform, KREN akan terus memperkuat strategi bisnisnya untuk mempercepat transformasi gaya hidup digital masyarakat Indonesia," ujar Presiden Direktur KREN Michael Steven, Jumat (28/6).
KREN sudah menjajaki infrastruktur digital di bidang pembayaran digital, peer to peer lending, distribusi, ritel, komunikasi, entertainment, advertising, hingga kecerdasan buatan.
Saat ini KREN memiliki tiga anak usaha di bidang teknologi yang sahamnya telah dijual di bursa saham, yaitu PT NFC Indonesia Tbk (NFCX), PT Distribusi Voucher Nusantara Tbk (DIVA), dan PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS).
KREN masih akan mendorong dua anak usahanya lagi untuk menjajakan saham perdananya di bursa saham. Bila tidak ada aral melintang, pada kuartal tiga atau empat tahun ini, menurut Michael, KREN akan kembali menggelar proses initial public offering (IPO) untuk PT Telefast Indonesia dan PT Redbean Sukses Makmur Indonesia.
IPO PT Redbean juga disertai dengan perubahan merek dagang. "Redbean akan melakukan rebrand menjadi CHEW, kepanjangan dari Cofee Hangout Eat and Work," terang Michael.
Redbean merupakan gerai kopi yang menyasar segmen pasar kelas menengah. Saat ini, perusahaan tersebut sudah memiliki 15 gerai. Setelah IPO, Redbean akan melakukan ekspansi dengan cara membangun minimal 100 gerai baru.
Dengan memperkuat infrastruktur sebagai digital business integrator, KREN berhasil meningkatkan jumlah pengguna platform digitalnya sebesar 40%. Pada akhir 2018, KREN mencatat ada 12,9 juta pengguna berbagai platform digital yang disediakan oleh emiten ini.
Kontribusi segmen teknologi dan digital terhadap total pendapatan KREN mencapai 88% pada tahun 2018. Jumlah tersebut meningkat sebesar 84% dibandingkan realisasi pada 2017 silam.
Meski kini fokus pada pengembangan bisnis digital, KREN tidak melupakan bisnis sekuritas yang dijalankannya. KREN tetap menggenjot ekspansi di bisnis industri keuangan. Perusahaan ini telah mengantongi komitmen penjaminan emisi untuk proses IPO dari 20 perusahaan hingga tiga tahun mendatang.
Hingga akhir tahun nanti, KREN menargetkan akan mengantar enam perusahaan untuk menggelar penawaran saham perdana di bursa. Adapun nilai emisi, menurut perhitungan Michael, mencapai lebih dari Rp 3 triliun.
Michael menyebut, akan ada dua perusahaan manufaktur yang melantai di bursa sebelum semester I-2019 berakhir. Antara lain perusahaan pengemasan PT Satyamitra Kemas Lestari dan perusahaan baja PT Gunung Raja Paksi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News