Reporter: Dyah Ayu Kusumaningtyas | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Meski pada awal pembukaan sempat menguat, Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) berbalik arah sehingga terus memerah sampai akhir penutupan sesi pertama. IHSG hari ini bergerak turun pada kisaran sempit karena masih ditopang aksi beli investor asing yang masih mencatatkan net buy sebesar Rp 1,55 miliar.
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengamati, pelemahan indeks terjadi selaras dengan penurunan indeks saham regional siang ini. "Perlambatan ekonomi China masih menghambat kinerja saham regional," kata Ariston kepada KONTAN, Selasa (28/8). Ariston menjelaskan, ketiadaan momentum positif membuat IHSG melemah tipis dan masih berada dalam kisaran konsolidasi pergerakan pada empat hari sebelumnya.
Di sesi kedua nanti, dia melihat potensi pelemahan lanjutan IHSG mendekati area support di level 4.120 dengan level resistance pada 4.160.
Sementara, Analis PT Astronacci International, Gema Goeyardi memprediksi, pada putaran kedua perdagangan saham nanti, IHSG masih berada dalam fase sideways dengan range pergerakan sempit plus atau minus (+ -) 15 poin dari pembukaan pagi tadi. Menurut Gema, IHSG sedang berjuang menuju puncak selanjutnya pada 4.235-4.250.
"Namun pembalikan arah secara tiba-tiba, tentunya patut diwaspadai terjadi pada 29 Agustus-7 September nanti, setelah indeks bisa menguat terlebih dahulu," ungkap Gema.
Hanya saja khusus untuk hari ini, Gema tidak berharap terlalu banyak dengan pasar seiring dengan aksi jual besar-besaran dari saham-saham group Bakrie. "Pergerakan saham hari ini diperkirakan ditutup tipis dan tidak akan memberi dampak signifikan," ulasnya. Adapun saham-saham yang bisa di amati untuk trading adalah ANTM, HRUM, MAPI, SSIA, BHIT, dan CPIN.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News