kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Analis: Hati-hati aksi profit taking di sesi II


Selasa, 09 Oktober 2012 / 13:36 WIB
Analis: Hati-hati aksi profit taking di sesi II
ILUSTRASI. Huawei Consumer


Reporter: Dyah Ayu Kusumaningtyas | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Walau masih bergerak naik, transaksi perdagangan saham di bursa domestik tergolong sepi di sepanjang sesi I. Pada sesi pertama tadi, selasa (9/10), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih mencatatkan net buy sebesar Rp 73 miliar, dengan nilai transaksi total sebesar Rp 1,91 triliun.

Analis Indosurya Asset Management, Fridian Warda, melihat pada sesi kedua nanti, IHSG akan bergerak fluktuatif dengan potensi penguatan terbatas. "Sebenarnya  sentimen negatif global masih banyak mendominasi," kata Fridian kepada KONTAN, Selasa (9/10).

Salah satunya masih berasal dari Eropa, khususnya Spanyol dan Yunani, yang mengalami ketidakjelasan kondisi ekonomi serta politik. "Selain itu pemotongan prediksi pertumbuhan global oleh IMF turut berpotensi melemahkan pasar saham," lanjut Fridian.

Menurut Fridian, secara teknikal, IHSG berada dalam area overbought. Oleh karena itu, investor diharapkan berhati-hati terhadap aksi profit taking di sesi II.

Dia meyakini, support IHSG masih akan bertahan di level 4.230, sedangkan resistance di level 4.315.

Dia menyarankan investor dapat memberlakukan Buy on Weakness dari saham-saham unggulan seperti, PGAS, JSMR, INDF, MYOR, ADHI serta WIKA, dengan patokan IHSG yang mendekati support kuatnya jika terkoreksi di level 4.180.

Dari domestik, persetujuan kenaikan dana infrastruktur melalui RAPBN sebesar 24% di tahun 2013, kemungkinan akan mendorong potensi kenaikan harga saham-saham infrastruktur  serta konstruksi.

"Investor juga masih menanti rilis laporan keuangan kuartal 3, terutama bagi saham-saham dari sektor unggulan seperti consumer goods, konstruksi, serta infrastruktur tersebut," lanjutnya.

Sementara untuk sektor pertambangan, kami masih melihat potensi stabilnya pendapatan bagi emiten yang mendivesifikasikan penjualannya dari China, yakni ke Taiwan, Jepang maupun India, seperti yang dilakukan oleh PTBA.

Analis Anugerah Securindo Indah, Bertoni Rio, mengungkapkan momentum IHSG sebenarnya mengindikasi potensi turun ke 4.235 sebagai support pertamanya, sedangkan di sesi satu, resistance  4.285 sudah tertembus, sehingga bisa melanjutkan ke Resistence di 4.310.

Katalis negatif yang masih dominan berpotensi menahan penguatan indeks hari ini. Adapun beberapa  saham-sahaam pilihan yang sempat direkomendasikan rio untuk perdagangan hari ini, antara lain PGAS, AKRA, LPKR,
PNLF, CTRS, MAIN, ISAT, ICBP, BMRI, ASRI, INTP dan PTBA.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×