CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Analis: Ekonomi lambat, waspadai sektor konsumer


Selasa, 08 Agustus 2017 / 06:20 WIB
Analis: Ekonomi lambat, waspadai sektor konsumer


Reporter: Nisa Dwiresya Putri | Editor: Wahyu T.Rahmawati

JAKARTA. Pemerintah baru mengumumkan pertumbuhan ekonomi di semester pertama yang mencapai 5,01% yoy. Analis First Asia Capital David Sutyanto melihat, landainya pertumbuhan ekonomi Indonesia di semester I 2017 dipengaruhi oleh perlambatan di bidang konsumsi.

Sektor konsumsi memegang peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi. "Walaupun sudah mengejar di bidang lain seperti ekspor-impor, tapi tetap konsumsi itu memegang peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi kita. Jadi begitu dia melambat, ya, semuanya kena," kata David, Senin (7/8).

Pertumbuhan ekononomi di semester ini masih jauh dari target yang ditentukan. Masih banyak pekerjaan rumah pemerintah agar bisa mencapai target pertumbuhan ekonomi 5,1 % di semester II. "Kemungkinan besar pertumbuhan ekonomi tidak mencapai target," ujar David.

Hal ini berpengaruh terhadap IHSG. Ketika target tak terpenuhi, secara tak langsung cerminan dunia usaha turut tergoyahkan. Menurut David, dari pertumbuhan ekonomi yang landai kemungkinan besar para emiten juga tidak mencatatkan pertumbuhan laba yang besar. Ujung-ujungnya investor akan pesimistis sehingga terjadi profit taking.

David menilai, investor harus mulai selektif dalam memilih saham. Hal yang perlu dilihat dari emiten adalah profit dan valuasinya. Karena yang melemah adalah sektor konsumsi, maka saham sektor consumer goods menurut David patut diwaspadai. "Yang baik dipilih saya liat dari emiten, dari sektor tambang itu mulai oke, karena tambang mulai tumbuh," ujar David.

David melihat, IHSG di semester kedua masih bisa mencapai 6.000. "Kemungkinan besar IHSG pasti untuk di atas 6.000 agak berat di akhir tahun. Pemangkasannya paling 100-200 poin," tutur David.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×