Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham PT Bank Danamon Tbk (BDMN) menarik perhatian pelaku pasar sejak akhir tahun lalu. Hal ini tak terlepas dari masuknya Mitsubishi UFJ Financial Group Inc (MUFG) untuk mengakuisisi bank tersebut.
Saham BDMN mendaki cukup signifikan pada 22 Desember 2017. Kala itu, saham BDMN bertengger di level Rp 6.000. Meskipun sejatinya, MUFG baru benar-benar merealisasikan rencana akuisisi pada 29 Desember 2017.
Bertoni Rio, Senior Analyst Research Division Anugerah Sekuritas Indonesia menyebutkan, BDMN merupakan salah satu perbankan BUKU IV. Emiten ini memiliki kinerja positif seiring dengan pertumbuhan sektor perbankan. BDMN juga memiliki anak usaha yang bergerak dalam bidang finance dan asuransi.
"Anak usaha pun telah menopang pendapatan induk usaha," terang Bertoni kepada KONTAN, Rabu (10/1).
Hal itulah yang menjadi daya tarik investor, untuk masuk dan mengakuisisi saham BDMN. Bertoni menilai, dengan masuknya investor baru berpotensi mampu mengembangkan bisnis finance dan asuransi. "Ekspektasi tersebut mendorong pelaku pasar mengakumulasi beli. Akibatnya harga saham melonjak," katanya.
Prospek bisnis BDMN diprediksikan semakin solid seiring bertambahnya saham tidak langsung dari bisnis Mitsubishi. Bertoni menilai ke depan, masih ada potensi pertumbuhan saham. Pasalnya secara teknikal, masih menunjukkan tren bullish.
Dia merekomendasikan akumulasi beli pada level 6.600. Rabu (10/1), saham BDMN ditutup di level Rp 6.900, turun 1,43% dari hari sebelumnya.
Saat ini, BDMN memiliki PE 16,3 kali. Level ini, masih cukup layak untuk dikoleksi karena berada di bawah sektor perbankan. "Target harganya 7.300," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News