Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Angka potensi gagal bayar surat hutang alias Credit Default Swap (CDS) Indonesia dengan tenor 5 tahun yang terus merosot memang menjadi kabar baik. Sampai dengan tanggal 2 Agustus kemarin CDS berada di level 143,815. Ke depannya, para analis menduga, CDS justru akan cenderung naik. Pasalnya, saat ini CDS sudah berada di level terendah.
I Made Adi Saputra, Analis Obligasi NC Securities memprediksi, CDS Indonesia bisa menyentuh ke level terendah lagi. Hanya saja dengan kondisi CDS yang sudah paling rendah, sepertinya penurunan CDS tersebut tidak akan jauh dari angka sekarang. "Andaikan ada penurunan CDS untuk tenor pendek saya rasa akan turun sebesar 5-7 bps lagi," terang Made. Sementara, untuk tenor menengah, CDS diprediksi akan turun sekitar 15-25 bps. Sedangkan yang tenor panjang akan turun sekitar 30-35 bps lagi.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Sukartono, Head of Debt Capital Market BNI Securities. Menurutnya, saat ini CDS Indonesia akan mencari titik equilibriumnya. "Kalau sudah menyentuh ke level 130 maka akan kembali lagi naik," ujar Sukartono. Bahkan menurutnya, CDS bisa jadi akan kembali ke level 160.
Apalagi dengan adanya ancaman inflasi yang tinggi seperti sekarang, Indonesia masih akan sulit mempertahankan CDS tetap berada di level bawah. "Kemungkinan tidak lama lagi orang akan pull out dari instrumen yang ada di dalam negeri," papar Sukartono.
Namun lain halnya jika pemerintah masih mampu mempertahankan kondisi moneter dan fiskal sesuai dengan proyeksi semula. kalau itu terjadi, Made yakin kalau CDS Indonesia bisa turun. Hal tersebut didorong dengan adanya dana asing yang masih terus meningkat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
