Reporter: Riska Rahman | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perkembangan bisnis telekomunikasi membuat penawaran umum perdana saham alias initial public offering (IPO) PT Gihon Telekomunikasi Indonesia Tbk menjadi menarik.
Head of Research Ekuator Swarna Sekuritas David Sutyanto melihat, IPO Gihon Telekomunikasi menarik untuk dilirik. "Prospek industri menara saat ini sedang menarik karena berkembangnya sektor telekomunikasi," ujarnya kepada KONTAN, Jumat (2/3).
Permintaan akan kualitas komunikasi yang lebih baik dari masyarakat membuat operator telekomunikasi berupaya untuk bergeser ke teknologi 4G. Hal ini dianggap mampu mendorong bisnis emiten menara telekomunikasi di masa depan.
Di sisi lain, bisnis Gihon Telekomunikasi dipandang cukup baik. Meskipun skala perusahaan ini masih tergolong kecil dibandingkan emiten menara lainnya, Gihon Telekomunikasi memiliki kinerja yang cukup baik lantaran memiliki komposisi sewa yang besar dari operator ternama seperti XL Axiata, Telkom, Hutchison 3 Indonesia, Smartfren, dan Indosat.
Adapun, Associate Director Indo Premier Sekuritas Eban S. Banowo yang bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek (underwriter) IPO Gihon Telekomunikasi memperkirakan, dengan harga IPO di rentang Rp 1.100-Rp 1.300, price earning ratio (PER) perusahaan ini tak akan jauh berbeda dengan PER industri yang saat ini berada di angka 15 kali sampai 20 kali.
David menilai dengan ukuran PER tersebut, sejatinya harga IPO Gihon terbilang mahal. "Ukuran perusahaan ini masih kecil sehingga harga IPO saham ini tergolong cukup mahal," ungkapnya.
Meski begitu, ia menilai, IPO Gihon Telekomunikasi masih cukup menarik. Walaupun modal perusahaan ini tidak terlalu besar, dengan IPO, perusahaan menara ini bisa memperbesar jumlah modal.
Pasar IPO pada tahun ini diperkirakan bakal lebih baik daripada tahun lalu. Peningkatan peringkat utang Indonesia di akhir tahun lalu serta pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang terus membaik pada tahun ini mendukung prospek IPO Gihon Telekomunikasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News