Reporter: Riska Rahman | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah menggelar penawaran umum perdana alias initial public offering (IPO), PT Gihon Telekomunikasi Indonesia Tbk bakal melancarkan rencana ekspansi.
Presiden Direktur Gihon Telekomunikasi Rudolf P. Nainggolan mengatakan, setelah IPO nanti perusahaan berencana menambah jumlah menara. "Penambahan ini dilakukan baik secara organik maupun anorganik," ujarnya di Jakarta, Jumat (2/3).
Ia menargetkan jumlah menara Gihon Telekomunikasi bisa bertambah 67 sites pada tahun ini. Mayoritas sites baru ini akan dibangun di Sumatra. Perusahaan juga berminat memperluas lokasi menara ke Kalimantan dan Papua, lantaran tingginya kebutuhan data seluler hingga ke pelosok daerah.
Direktur Keuangan Gihon Telekomunikasi Indonesia Monika Ferolina menambahkan, pihaknya tak menutup kemungkinan untuk menambah jumlah menara lewat cara akuisisi. "Kami sedang melakukan penjajakan dengan beberapa perusahaan lain," terangnya.
Adapun hingga September 2017, perusahaan penyewaan menara telekomunikasi ini memiliki total 443 menara. Sebanyak 30,47% dari total menara tersebut tersebar di Pulau Sumatra dan sisanya di Pulau Jawa.
Untuk melancarkan rencana ekspansi, perusahaan membutuhkan dana sekitar Rp 67 miliar. Sebagian dana tersebut akan dipenuhi dari hasil pelaksanaan IPO. "Sisanya dipenuhi dari dana internal perusahaan serta pinjaman bank," ungkap Monika.
Dari sisi kinerja keuangan, Gihon Telekomunikasi menargetkan pendapatan tahun ini bisa tumbuh 15%.
Sebagai informasi, Gihon Telekomunikasi Indonesia merupakan perusahaan penyewaan menara telekomunikasi untuk operator seluler. Perusahaan ini menyewakan menaranya untuk beberapa operator besar diantaranya XL Axiata, Telkom, Indosat, Smartfren dan Hutchin 3 Indonesia.
Gihon Telekomunikasi berencana melepas sebagian saham ke publik melalui IPO yang dilaksanakan Maret ini dan membidik dana segar sekitar Rp 220 miliar hingga Rp 260 miliar. Perusahaan menargetkan saham tercatat di papan bursa pada 9 April mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News