Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Anak usaha PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA), PT Panca Amara Utama berencana menerbitkan surat utang atau pinjaman bank sebanyak-banyaknya US$ 650 juta. Dengan asumsi kurs Rp 14.700 per dolar Amerika Serikat (AS), jumlah tersebut setara Rp 9,56 triliun.
Berdasarkan keterbukaan informasi, Senin (19/10), surat utang atau kredit bank ini rencananya memiliki jangka waktu maksimal tujuh tahun, yakni tahun 2027 dengan bunga tetap setinggi-tingginya 8% per tahun. Pinjaman ini akan dijamin dengan aset Panca Amara Utama, aset ESSA, serta jaminan perusahaan ESSA.
Panca Amara Utama akan menggunakan dana hasil penerbitan surat utang ini untuk pembiayaan kembali (refinancing) seluruh utangnya kepada International Finance Corporation. Nilai outstanding utang pokok Panca Amara Utama per 30 September 2020 adalah sebesar US$ 436,68 juta. Panca Amara akan menggunakan sisa dana untuk modal kerja ESSA dan Panca Amara Utama.
Manajemen ESSA yakin, dana hasil pinjaman ini dapat meningkatkan fleksibilitas dan likuiditas keuangan serta arus kas Panca Amara Utama dalam jangka pendek dan menengah untuk membayar bunga dan angsuran pokok. "Selain itu, realisasi dana diharapkan dapat meningkatkan keberlanjutan usaha Panca Amara Utama di masa depan," tulis manajemen ESSA.
Baca Juga: Penjualan melorot, pendapatan Surya Esa (ESSA) turun 18,05% di semester I-2020
Sebagai informasi, Panca Amara Utama merupakan anak usaha ESSA yang sebanyak 0,585% sahamnya dimiliki secara langsung. Sementara itu, sebesar 59,415% dimiliki secara tidak langsung melalui PT Sepchem.
ESSA adalah perusahaan induk yang melakukan kegiatan usaha utama di bidang industri pemurnian dan pengolahan gas alam. Sementara kegiatan usaha utama Panca Amara Utama bergerak di bidang industri kimia dasar organik yang bersumber dari minyak bumi, gas alam dan batubara.
Baca Juga: Begini strategi Surya Esa Perkasa (ESSA) bertahan di tengah pandemi corona
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News