kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Anak usaha ESSA raih utang US$ 50,1 juta


Kamis, 17 September 2015 / 07:42 WIB
Anak usaha ESSA raih utang US$ 50,1 juta


Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Surya Essa Perkasa Tbk (ESSA) berikhtiar segera menyelesaikan pembangunan pabrik amonia di Luwuk, Sulawesi Tengah. Pabrik yang menelan dana US$ 830 juta itu digarap anak usaha ESSA, PT Panca Amara Utama (PAU). Untuk mendorong proyek tersebut, PAU telah mendapat suntikan pinjaman senilai US$ 50,1 juta atau setara Rp 723,5 miliar.

Pinjaman yang diteken pada 15 September 2015 tersebut berasal dari Mitsubishi Corporation dan ESSA. Rinciannya, senilai US$ 25,9 juta dari Mitsubishi dan US$ 24,2 juta dari ESSA. Ini merupakan transaksi material karena mencapai 48,17% dari ekuitas ESSA.

Pinjaman yang dikucurkan untuk PAU ini berasal dari beberapa sumber dana, seperti fasilitas pinjaman bank dan pendapatan operasional. "Pinjaman akan langsung digunakan untuk proyek PAU," ujar Direktur Utama ESSA, Garibaldi Thohir dalam prospektus ringkas, Rabu (16/9).

Dalam proyek ini, PAU juga sudah meneken perjanjian kredit dengan International Finance Corporation (IFC). Pinjaman IFC terbagi menjadi dua, yakni pinjaman A senilai US$ 97 juta dan pinjaman B senilai US$ 415 juta. Berdasarkan perjanjian kredit tersebut, perseroan disyaratkan menyelesaikan pabrik amonia sebelum 31 Agustus 2017.

Pabrik amonia ESSA ini akan memproduksi 660.000 ton amonia per tahun. ESSA sudah memperoleh alokasi gas sebesar 55 mmscfd dari sumur gas Senoro-Toili yang berasal dari blok Donggi-Senoro hingga Desember 2027 mendatang.

Perseroan ini juga sudah menyelesaikan pembebasan lahan seluas 192 hektare (ha). Pekerjaan pematangan lahan seluas 25 ha yang diperlukan untuk pabrik ini pun telah selesai. Sehingga lahan tersebut telah siap untuk pekerjaan konstruksi.

Sampai akhir Juni 2015, ESSA sudah mengucurkan investasi ke PAU sekitar US$ 87 juta. Kelak, mayoritas hasil produksi amonia akan digunakan memenuhi kebutuhan pasar domestik, dan sisanya diekspor. Kebutuhan amonia dalam negeri masih besar, yaitu 3 juta ton setahun. Sementara ESSA merasa produksi dalam negeri belum mampu memenuhi kebutuhan domestik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×