Reporter: Cindy Silviana Sukma | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Salah satu anak usaha grup Ciputra, PT Ciputra Surya Tbk (CTRS) tak mau terlalu ekspansif mengembangkan proyek perumahan. Tahun ini, CTRS hanya menggarap satu proyek properti yang terletak di Jayapura, Papua.
Nanik J. Santoso, Sekretaris Perusahaan CTRS menjelaskan, proyek di Papua itu merupakan joint operation atau kerja sama dengan pihak pemilik lahan. "Perseroan hanya bertindak sebagai operasional, sedangkan untuk lahan masih dimiliki oleh pihak lain," ungkapnya kepada KONTAN (13/3).
Proyek properti tersebut memiliki luas lahan 40 hektare, dan menyasar untuk segmen menengah atas. CTRS menyebutkan, pihaknya sengaja mengerem proyek ekspansi karena tingginya suku bunga bank (BI rate) yang dinilai memberatkan konsumen dan perseroan.
"Mayoritas pembeli properti di perusahaan merupakan pengguna KPR dengan karakter first buyer. Tentu memberatkan jika DP 30%," tambahnya.
Alhasil, perseroan ikut menurunkan target pra penjualan tahun ini sebesar 31,25% menjadi Rp 2,2 triliun. Padahal, tahun lalu, entitas anak dari PT Ciputra Development Tbk (CTRA) sempat membukukan marketing sales sebesar Rp 3,2 triliun.
Tak hanya mengerem ekspansi proyek, perusahaan juga belum berencana untuk membidik akuisisi lahan. "Saat ini belum ada rencana," tuturnya. Sebagai info, CTRS memiliki 696 hektare cadangan tanah (land bank), dengan 67% dimiliki sendiri, dan 33% bersama dengan pihak lain (joint operation).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News