Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli
Anak usaha AMMN, yakni PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) telah mendapatkan persetujuan ekspor konsentrat tembaga dari Kementerian Perdagangan (Kemendag). Izin ekspor untuk 900.000 wet ton konsentrat tembaga ini berlaku mulai 24 Juli 2023 hingga 31 Mei 2024.
Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) juga telah mengeluarkan rekomendasi persetujuan ekspor hasil pengolahan mineral kepada AMNT sebagai landasan bagi izin ekspor dari Kemendag.
Adapun pemerintah menetapkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 71 Tahun 2023 tentang Penetapan Barang Ekspor yang Dikenakan Bea Keluar dan Tarif Bea Keluar pada tanggal 12 Juli 2023 lalu. Sesuai dengan PMK tersebut, penetapan bea keluar bervariasi dari 5% – 15% sesuai dengan perkembangan pembangunan fasilitas pemurnian. Selaras dengan kebijakan ini, AMMN akan dikenakan bea keluar sebesar 10%.
Dengan persetujuan ekspor tersebut, AMNT dapat segera kembali melakukan ekspor konsentrat tembaga dan kembali memberikan kontribusi langsung terhadap perekonomian lokal maupun nasional.
Baca Juga: Analis Rekomendasi Beli Saham Blue Chip Ini, Cermati Target Harganya
AMMN berkeyakinan bahwa usaha pertambangan tembaga memiliki prospek usaha yang menjanjikan dan potensial. Sebab produksi tembaga dunia diperkirakan akan mengalami defisit dibandingkan dengan permintaan tembaga, yang diperkirakan akan meningkat pesat seiring pertumbuhan sektor industri, energi hijau, serta kendaraan listrik.
Prospek usaha pertambangan emas juga menarik dari sisi harga yang ditopang oleh permintaan investasi dan pembelian oleh bank sentral di berbagai negara di dunia.
Masuk top 10 big caps
Sejak melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 7 Juli 2023, pergerakan saham AMMN masih moncer. Saham AMMN sudah naik 71,02% dalam sebulan perdagangan
Alhasil, kapitalisasi pasar alias market caps AMMN turut terdongkrak. Pada perdagangan Jumat (11/8), market caps AMMN mencapai Rp 215,75 triliun. Angka ini menjadikan AMMN masuk ke jajaran 10 emiten dengan market caps terbesar di BEI, tepatnya di posisi ke-7.
Baca Juga: Amman Mineral (AMMN) Masuk Top 10 Market Caps Terbesar di BEI
Sebagai pengingat, dalam gelaran IPO, emiten yang bergerak di sektor tambang emas dan tembaga ini menerbitkan 6,32 miliar saham biasa atau setara dengan 8,8% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO dengan harga penawaran sebesar Rp1.695 setiap saham.
Dengan demikian, nilai penawaran umum perdana saham sebesar Rp 10,73 triliun, yang merupakan IPO terbesar di Indonesia sepanjang tahun 2023.
AMMN akan mengalokasikan dana tersebut untuk sejumlah proyek ekspansi. Pertama, dana sebesar Rp1,79 trilliun akan digunakan sebagai penyetoran modal kepada PT Amman Mineral Industri (AMIN) untuk membiayai pengeluaran modal atas proyek smelter dan pemurnian logam mulia di Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Kedua, dana sebesar Rpm3,05 triliun akan digunakan untuk melunasi utang kepada PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT). Ketiga, sisa dana akan digunakan untuk penyetoran modal kepada AMNT untuk membiayai pengeluaran modal proyek ekspansi pabrik konsentrator dan proyek pembangkit listrik tenaga gas dan uap di Kabupaten Sumbawa Barat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News