Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Meski data neraca perdagangan dan pertumbuhan ekonomi Inggris yang akan rilis besok disajikan positif, analis tetap menilai pelemahan GBP/USD akan tetap berlanjut.
Mengutip Bloomberg, Kamis (22/12) pukul 16.50 WIB pasangan GBP/USD pun tergerus 0,18% ke level 1,2331 dibanding hari sebelumnya.
“Poundsterling tidak stabil dan cenderung lemah, ini yang akan membuat GBP/USD terus melemah hingga Jumat (23/12),” duga Nizar Hilmy, Analis SoeGee Futures.
Walau memang rentang pelemahan akan ditentukan oleh sajian data ekonomi AS pada Kamis (22/12) malam. Rilis data GDP AS kuartal tiga 2016 yang diduga tumbuh dari 3,2% menjadi 3,3%. Itu akan menjadi penopang kelanjutan penguatan USD walau bukan berarti langkah USD tanpa hambatan.
Sebab pemesanan barang tahan lama AS melambat dari 0,8% menjadi 0,2% serta klaim pengangguran mingguan diperkirakan bertambah dari 254.000 menjadi 255.000.
“Selain pasar juga menanti rilis data neraca berjalan dan GDP kuartal tiga 2016 Inggris yang diduga akan stabil,” tambah Nizar.
Jika nantinya data Inggris tidak mengecewakan pasar maka pelemahan GBP/USD akan semakin sempit atau jika data tersebut mengejutkan dan memuaskan pasar bukan tidak mungkin ada peluang rebound terbatas.
Dari sisi teknikal pasangan bergerak di bawah moving average (MA) 10 dan 25 mengarah ke bawah. Garis moving average convergence divergence (MACD) di area negatif minus 0,05 berpola downtrend.
Sementara relative strength index (RSI) level 40 bergerak mendatar dengan kecenderungan lemah. Hanya saja stochastic level 10 sudah masuk di area oversold dan mendukung rebound jangka pendek.
“Trennya tetap bearish tapi kecenderungannya konsolidasi karena juga sudah memasuki masa libur dan pasar sepi. Jadi saya tetap menyarankan sell untuk besok,” kata Nizar.
Tentu dengan mempertimbangkan support di antara 1,2300 - 1,2350 dan resistance sekitar 1,2420 - 1,2460.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News