kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Pernyataan May gagal menjaga penguatan GBP/USD


Selasa, 22 November 2016 / 19:34 WIB
Pernyataan May gagal menjaga penguatan GBP/USD


Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Poundsterling gagal mempertahankan penguatan setelah Perdana Menteri Inggris, Theresa May, berusaha menenangkan pelaku bisnis mengenai dampak Brexit. Laju GBP masih tertunduk di hadapan dollar AS.

Mengutip Bloomberg, Selasa (22/11) pukul 19.15 WIB, pasangan GBP/USD terkikis 0,37% ke level 1,2448 dibanding sehari sebelumnya.

Analis PT Soegee Futures, Nizar Hilmy mengatakan, pasangan GBP/USD sempat mengalami rebound. Perdana Menteri Inggris, Theresa May berusaha menenangkan pelaku bisnis tentang dampak Brexit pada awal pekan ini. May menyatakan, pintu untuk berbisnis dengan mitra lama masih terbuka.

Di samping itu, Inggris juga dapat membut kesepakatan perdagangan bebas di luar Eropa. Lalu pemerintah Inggris akan memangkas pajak korporasi sebesar menjadi 17% atau yang terendah di negara anggota G20.

Di sisi lain, USD terkoreksi dari penguatan tajam selama sepuluh hari terakhir. "Meski rebound, rupanya GBP/USD sulit mengubah tren melemahnya lantaran poundsterling masih dibayangi oleh kekhawatiran Brexit," papar Nizar.

Proses Brexit akan berjalan panjang dan berat meski ekonomi Inggris telah menunjukkan perbaikan. Urgensi kenaikan suku bunga bank sentral Inggris (BOE) pun kini semakin berkurang. Sedangkan dollar AS masih dijaga tren penguatannya oleh potensi kenaikan suku bunga The Fed.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×