kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Alfa Energi (FIRE) Perkirakan Produksi 280.000 Ton Batubara Hingga Akhir 2023


Kamis, 19 Oktober 2023 / 19:12 WIB
Alfa Energi (FIRE) Perkirakan Produksi 280.000 Ton Batubara Hingga Akhir 2023
ILUSTRASI. Aktivitas perusahaan perdagangan dan pertambangan batubara?PT Alfa Energi Investama Tbk (FIRE).


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Alfa Energi Investama Tbk (FIRE) mengejar target produksi batubara tahun ini. Direktur FIRE Teguh Budi Santosa memproyeksikan angka produksi mencapai 280.000 ton batubara hingga akhir 2023.

“Ini dengan asumsi produksi minimal 40.000 ton per bulan di sisa tahun ini,” terang Teguh dalam paparan publik insidentil yang digelar Kamis (19/10) secara virtual. Adapun hingga September 2023, angka produksi FIRE mencapai 163.000 ton batubara.

Di sisi lain, FIRE memproyeksi angka penjualan batubara tahun ini tidak akan mencapai target Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) yang dipasang, yakni di angka 420.000 ton.  “Sebab, ada beberapa pemasok (supplier) yang tidak perform, sehingga 2023 diproyeksi tidak mencapai target penjualan,” kata Lyna, Presiden Direktur FIRE  dalam kesempatan yang sama.

Baca Juga: Alfa Energi Investama (FIRE) Perjuangkan Nasib izin Anak Usaha di Tingkat Kasasi

Atas supplier yang tidak patuh tersebut, FIRE akan menempuh jalur-jalur hukum dengan memperhatikan aspek keterbukaan dan legalitas yang baik dan benar. Untuk menggenjot penjualan, FIRE juga akan memperkuat jaringan supplier dan end buyer untuk mengembangkan trading di luar produksi dari anak usaha sendiri, yakni PT Berkat Bara Jaya (BBJ).

Adapun angka penjualan batubara FIRE hingga kuartal II- 2023 sebanyak 110.550 metrik ton dengan total pendapatan sebesar Rp 89,63 miliar.

Lyna melihat  pasar batubara di sisa tahun ini akan cukup stabil. FIRE menjual batubaranya ke sejumlah negara Asia seperti India, China, Filipina, dan Vietnam. “Belum ada pasar baru,” pungkas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×