Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tak kuasa menahan beban penurunan saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO). Mengutip data Infovesta, kinerja IHSG terkoreksi 0,25% secara bulanan di November.
Kondisi IHSG tersebut turut membawa kinerja reksadana saham terkoreksi 1,11% di November. Imbasnya, para manajer investasi (MI) juga melepas GOTO dalam portofolionya.
Sebenarnya, perusahaan berkapitalisasi besar seperti TLKM dan ASII yang menempatkan investasinya pada GOTO ikut berpengaruh dalam pelemahan IHSG. Namun akarnya memang berasal dari amblesnya saham GOTO.
Manajer investasi pun sudah mewanti-wanti pelemahan saham GOTO. Bahkan, sebelum saham GOTO menyentuh Auto Rejection Bawah (ARB) seperti saat ini. Panin Asset Management (AM) misalnya, sudah meninggalkan saham GOTO sejak November.
Baca Juga: Harga Saham GOTO Masih Anjlok, BUMI Menghijau di Perdagangan Bursa Kamis (8/12)
Direktur Panin AM Rudiyanto mengakui bahwa GOTO sudah tidak masuk lagi komposisi pilihan dalam reksadana Panin.
Melalui produk reksadana Panin IDX 30, saham GOTO keluar dari Top 10 saham pilihan Panin AM di bulan November. Saham GOTO sempat dikoleksi, namun akhirnya dilepas karena mempertimbangkan periode lock up GOTO yang bakal berakhir tanggal 30 November.
Menurut Rudiyanto, usainya periode lock up GOTO bakal berdampak negatif bagi kinerja reksadana. Ditenggarai bahwa akan ada banyak investor keluar dari saham GOTO karena menilai kinerja emiten teknologi tersebut yang kurang memuaskan.
Sebelumnya, pada Oktober saham GOTO masih masuk portofolio Panin AM. Kala itu, indeks Panin IDX 30 masih mampu mencatatkan kinerja positif sebesar 0,16% di Oktober. Bahkan, Panin IDX30 mampu melewati benchmark atau acuan IDX30 yang terkoreksi 0,31% dari bulan sebelumnya.
Sementara pada November, kinerja Panin IDX30 dan benchmark sama-sama terkoreksi. Keduanya masing-masing tertekan sebesar 0,24% dan 1,05% dibandingkan bulan sebelumnya.
Baca Juga: Saham Sektor Kesehatan Kembali Menguat, Cek Rekomendasi Sahamnya
Namun, Rudiyanto berujar bahwa pengaruh GOTO tidak begitu besar dalam pelemahan indeks tersebut. Sebab, bobot teknologi lebih kecil dibandingkan indeks acuannya.
Panin AM sendiri tidak membatasi secara spesifik terhadap suatu saham. Yang jelas, pemilihan komposisi saham kembali ke kinerja laporan keuangan, valuasi dan prospek kenaikan.
"Apabila valuasinya sudah sangat murah, bisa saja jadi pertimbangan. Kemungkinan kami memilih lagi GOTO selalu ada, apalagi bobot mereka termasuk cukup besar dalam IDX30," terang Rudiyanto kepada Kontan.co.id, Kamis (8/12).
Dia bilang, Panin AM menerapkan pendekatan value investing untuk menyusun portofolio. Jadi tidak melihat per sektor namun lebih ke saham secara spesifik.
Panin AM mencermati bahwa prospek saham perbankan dan energi menarik untuk dikoleksi. Hal itu menilai laporan keuangan yang diperkirakan akan bagus.
Kalau Star Asset Management (AM) memang tidak bermain-main dengan saham GOTO. Karena itu, Star AM meyakini kinerja reksadana mereka bakal terus bertumbuh.
Data Infovesta menunjukkan, star suistanable equity yaitu produk reksadana saham milik Star AM masih mampu bertengger di posisi ketiga dalam klasemen kinerja reksadana saham di November secara year to date (ytd). Return yang dihasilkan adalah sebesar 31,56% ytd.
Baca Juga: TLKM dan ASII Ikut Terpuruk Saat Harga GOTO Ambruk
Portofolio Manager Star AM Frederick Daniel Bili Tanggela mengungkapkan bahwa koreksi IHSG di November diakibatkan oleh saham GOTO yang mengalami penurunan 20%, TLKM yang turun 9.2% dan ASII yang terkoreksi 7.6% secara bulanan.
"IHSG masih akan tergiring oleh koreksi kedua saham berkapitalisasi besar GOTO dan TLKM," imbuh Daniel, kemarin (7/12).
Star AM sendiri melirik saham-saham sektor perbankan dan konsumer yang diyakini berpeluang mencatat kinerja positif di bulan Desember.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News