Reporter: Dimas Andi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga Surat Utang Negara (SUN) diperkirakan akan bergerak bervariasi dengan kecenderungan mengalami penurunan pada perdagangan Kamis (21/3). Hal ini lantaran sebagian pelaku pasar melakukan aksi ambil untung atau profit taking di tengah kenaikan harga SUN yang terjadi sejak pekan lalu.
Kendati demikian, peluang kenaikan harga SUN tetap terbuka mengingat Bank Indonesia (BI) diperkirakan masih akan mempertahankan suku bunga acuan di level 6%. Potensi ini terjadi seiring cukup terjaganya kondisi ekonomi dalam negeri.
Dari situ, Analis Fixed Income MNC Sekuritas I Made Adi Saputra menyarankan kepada investor untuk tetap mencermati arah pergerakan harga SUN di pasar sekunder. “Strategi trading dapat dilakukan di tengah harga SUN yang masih bergerak berfluktuasi,” kata Made dalam riset harian yang diterima Kontan.co.id.
Sejumlah seri SUN dengan tenor pendek dan menengah dapat menjadi pilihan bagi investor. Di antaranya adalah FR0069, FR0053, FR0061, FR0070, FR0056, FR0059, FR0071, FR0058, dan FR0068.
Sebagai catatan, harga SUN kembali bergerak naik secara terbatas pada perdagangan RAbu (20/3). Kenaikan tersebut didorong oleh penguatan kurs rupiah terhadap dollar AS dan beberapa sentimen global.
SUN seri acuan tenor 5 tahun mengalami kenaikan harga sebesar 22 bps yang mendorong terjadinya penurunan imbal hasil sebesar 5 bps ke level 7,226%. SUN seri acuan tenor 10 tahun terlihat mengalami kenaikan sebesar 12 bps yang membuat imbal hasilnya turun sebesar 1,7 bps ke level 7,684%.
Harga SUN seri acuan tenor 10 tahun naik 16 bps sehingga mendorong penurunan imbal hasil sebesar 2 bps ke level 8,023%. Adapun harga SUN seri acuan tenor 20 tahun mengalami kenaikan hingga 58 bps, sehingga imbal hasilnya turun 5,8 bps ke level 8,097%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News