Reporter: Nisa Dwiresya Putri | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) bersiap menarik investasinya di Tiongkok. AKRA akan menjual anak usahanya, Khalista (Liuzhou) Chemical Industry Co Ltd.
Anak usaha yang bergerak di bidang pabrikan sorbitol itu akan ditawarkan ke pemerintah setempat. Divestasi ini ditargetkan rampung pertengahan 2018 mendatang.
Khalista, yang 100% sahamnya digenggam AKRA, akan berhenti beroperasi. Selanjutnya, tanah milik Khalista akan dilelang oleh pemerintah China. "Pemerintah China akan mengembangkan tanah itu, dari kawasan industri menjadi kawasan komersial dan residensial, " tutur Direktur AKRA Suresh Vembu kepada KONTAN, Rabu (6/12).
Usai lelang, akan ada kompensasi yang diterima AKRA. Namun, Suresh enggan merinci nilainya. Tapi, berdasarkan laporan keuangan AKRA kuartal III-2017, nilai aset Khalista mencapai Rp 501,4 miliar. "Saya belum bisa konfirmasi angkanya. Nanti tergantung harga lelangnya," ujar Suresh.
Divestasi aset ini merupakan salah satu strategi AKRA untuk fokus pada bisnisnya di Indonesia. "Jadi ada dua anak usaha yang beroperasi di China. Satu sudah dijual dan satu akan ditutup. Nanti kami akan fokus semua di Indonesia," imbuh Suresh.
Sebelumnya, AKRA juga menandatangani perjanjian divestasi kepemilikan saham di bisnis operator pelabuhan Guigang dengan Beibu Gulf Port Co Ltd. Divestasi tersebut dilakukan pada September 2017 lalu dengan nilai RMB 427,86 juta. Sehingga, dari penjualan itu AKRA bisa membukukan tambahan laba bersih senilai Rp 311,7 di kuartal III-2017.
Tahun depan, giliran Khalista yang dilepas oleh AKRA. Sebagai informasi, Khalista adalah produsen sorbitol yang biasa dipakai untuk sweetener pada industri. Suresh bilang, sejauh ini kontribusi Khalista terhadap laba rugi perusahaan kurang dari 2%.
Dus, AKRA optimistis rencana pelepasan aset ini tak akan mengganggu kinerja keuangan. "Harapannya, dari lelang itu, kami bisa dapat harga yang bagus," imbuh Suresh.
Kemarin, saham AKRA ditutup turun 0,81% menjadi Rp 6.100 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News