kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.835   40,00   0,24%
  • IDX 6.679   65,44   0,99%
  • KOMPAS100 965   12,40   1,30%
  • LQ45 750   8,15   1,10%
  • ISSI 212   1,80   0,86%
  • IDX30 390   4,00   1,04%
  • IDXHIDIV20 468   2,84   0,61%
  • IDX80 109   1,41   1,31%
  • IDXV30 115   1,81   1,60%
  • IDXQ30 128   1,06   0,84%

Akibat minyak, bursa Dubai mendekati pasar bearish


Senin, 01 Desember 2014 / 16:00 WIB
Akibat minyak, bursa Dubai mendekati pasar bearish
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGE) Tahun Buku 2022 pada Senin (5/6) di Jakarta. RUPST perdana PGE setelah IPO ini merupakan bukti transparansi dan akuntabilitas Perseroan kepada para pemegang saham.  


Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

DUBAI. Mayoritas saham yang diperdagangkan di pasar saham Dubai mengalami penurunan pada transaksi hari ini (1/12). Berdasarkan data Bloomberg, pagi tadi, DFM General Index anjlok 4%. Pada pukul 11.35 waktu setempat, indeks acuan Dubai tersebut melorot 3% menjadi 4.154,83.

Jika dikalkulasikan, indeks Dubai sudah merosot 19,7% dari posisi tertingginya tahun ini yang tercipta pada 3 September lalu. Bahkan, penurunan sebesar 20 poin lagi akan mengantarkan bursa Dubai ke dalam pasar bearish.

Namun, menurut Tariq Qaqish, head of asset management Al Mal Capital PSC, koreksi pasar yang terjadi pada hari ini hanya berlangsung sementara. "Indeks saham jatuh karena saham Emaar Properties ditransaksikan tanpa hak ex-dividen pada hari ini. Karena saham ini memiliki kapitalisasi besar di pasar saham, tak heran jika indeks ikut turun," jelasnya.

Sekadar informasi, Emaar Properties menyumbang sekitar 20% terhadap indeks Dubai. Saham Emaar diperdagangkan di level 9,54 dirham.   

Selain itu, faktor lain yang juga mempengaruhi bursa Dubai adalah penurunan harga minyak dunia. Harga kontrak minyak dunia anjlok ke bawah level US$ 65 per barel pada transaksi hari ini (1/12). Bahkan penurunan yang tajam ini menyebabkan harga minyak menyentuh level terendah sejak Juli 2009 lalu.

Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pagi tadi, harga kontrak minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengantaran Januari turun sebesar US$ 2,05 atau 3,1% menjadi US$ 64,10 per barel di New York Mercantile Exchange. Pada pukul 14.33 waktu Singapura, harga kontrak yang sama berada di level US$ 64,66 sebarel.

Terakhir kali, bursa Dubai masuk ke dalam pasar bearish pada Juni 2014. Pada waktu itu, investor mencemaskan mengenai kepemilikan perusahaan Arabtec Holding Co asal United Arab Emirates.

Qaqish juga bilang, investor di kawasan regional juga didera aksi jual. "Banyak investor Arab Saudi melakukan investasi di Uni Emirat Arab. Sehingga, mereka melepas kepemilikannya di sini untuk fokus pada pasar saham di negaranya masing-masing," paparnya.

Sekadar informasi, indeks QE Qatar turun 5,3% dalam dua hari terakhir; indeks SE Price Kuwait turun 3,7%; dan indeks MSM 30 Oman melorot 7,1% pada periode yang sama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×