kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Akhir September, kontrak baru PTPP diramal Rp 23 T


Selasa, 04 Oktober 2016 / 11:16 WIB
Akhir September, kontrak baru PTPP diramal Rp 23 T


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Emiten pelat merah PT PP (Persero) Tbk kejar realisasi kontrak baru. Hingga pekan ketiga September, realisasi kontrak baru sebesar Rp 21% atau setara 68% dari target tahun ini senilai Rp 31 triliun.

"Sementara hingga akhir September, realisasinya diproyeksi mencapai Rp 23,51 triliun," ujar Direktur Utama PTPP Tumiyana dalam keterangan resminya yang diterima KONTAN baru-baru ini.

Catatan saja, perseroan juga masih memiliki kontrak carry over sebesar Rp 39 triliun. Dus, jika ditotal dengan kontrak carry over tersebut maka order book PTPP mencapai Rp 60 triliun.

Pencapaian kontrak baru tersebut terdiri dari kontrak baru induk perseroan sebesar Rp 17,90 triliun dan anak perusahaan sebesar Rp 3,13 triliun. Adapun kontrak baru yang disumbang oleh anak perusahaan perseroan sampai dengan akhir Agustus 2016, antara lain, PT PP Properti Tbk (PPRO) sebesar Rp 1,21 triliun, PT PP Pracetak Rp 1,57 triliun dan PT PP Peralatan Rp 350 miliar.

Sementara itu, beberapa proyek yang berhasil diraih perseroan sampai dengan pekan ketiga September antara lain dua ruas jalan tol masing-masing senilai Rp 3 triliun dan Rp 2,7 triliun, PLMTG Lombok Peaker 130-150 MW senilai Rp 1,42 triliun, MNP Paket B & C Reklamasi Rp 891 miliar, Mobile Power Plant 500 MW Rp 739 miliar yang berada di delapan lokasi, dan sejumlah proyek lainnya.

Proyek konstruksi pembangkit listrik yang dikerjakan PTPP cukup menarik. Perseroan memperoleh penghargaan ASIAN Power Awards untuk pengerjaan proyek PLTDG Pesanggaran Bali 200 MW milik PT Indonesia Power. Ajang ini ibarat Piala Oscar di industri power plant.

Tumiyana bilang, penghargaan tersebut menggambarkan jika perseroan sedang tumbuh dan berkembang. "Hal ini sekaligus cerminan kepercayaan investor baik domestik maupun luar negeri terhadap kinerja kami," imbuhnya.

Hal ini sejalan dengan upaya perseroan untuk naik kelas menjadi kontraktor terintegrasi dan terbesar di Asia Tenggara dari segi aset. Dalam lima tahun ke depan, ekuitas perseroan ditargetkan mencapai Rp 30 triliun.

Guna mengejar target tersebut, perseroan bakal semakin gencar mengerjakan berbagai proyek. Otomatis, belanja modal atau capital expenditure (capex) yang lebih besar mulai tahun depan.

"Spending capex nanti lebih besar, setiap tahunnya sekitar Rp 14 triliun hingga Rp 18 triliun," ujar Tumiyana pada kesempatan sebelumnya.

Untuk mengimbangi jalannya target tersebut, perseroan juga akan melepas emisi baru melalui anak usahanya. Pertama, rights issue PT Properti Tbk (PPRO) senilai Rp 1,6 triliun. PTPP juga berencana akan mendistribusikan rights issue lebih dari Rp 4 triliun pada November nanti.

Lalu, mereka juga berniat menggelar initial public offering tiga anak usahanya yakni PT PP Precast, PT PP Peralatan, dan PP Energi. Ketiganya direncanakan IPO tahun depan dengan total target dana Rp 6,25 triliun.

"Lima tahun ke depan, targetnya Rp 30 triliun, posisi ekuitas saat ini sekitar Rp 5,1 triliun," papar Tumiyana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×