Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
TOKYO. Bursa Jepang ditutup di zona merah pada akhir pekan ini (15/2). Data Bloomberg menunjukkan, pada penutupan pukul 15.00 waktu Tokyo, indeks Topix turun 1,3% menjadi 942,41. Sedangkan indeks Nikkei 225 Stock Average terpangkas 1,2% menjadi 11.173,18.
Pergerakan sejumlah saham turut mempengaruhi bursa Jepang. Beberapa di antaranya yakni: Toyota Motor Corp yang turun 1,9%, Trend Micro Inc anjlok 6,1%, Mitsubishi UFJ Financial Group Inc turun 2,9%, dan Tokyo Electric Power Co mencatatkan penurunan terbesar di antara saham energi lainnya.
Langkah investor hari ini dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Salah satunya, kinerja emiten yang menyecewakan. Selain itu, investor juga mencemaskan upaya negara-negara Group 20 yang akan menekan Jepang untuk menahan depresiasi mata uangnya.
"Jika negara G20 mulai meningkatkan kritiknya mengenai langkah Jepang dalam memperlemah posisi yen, itu berarti mereka menegur pelonggaran kebijakan moneter yang dilakukan Jepang. Hal itu akan berdampak negatif bagi eksportir dan saham perbankan," urai Soichiro Monji, chief strategist Daiwa SB Investments Ltd.
Catatan saja, indeks Topix sudah melejit 30% sejak hasil pemilihan umum yang memenangkan Partai Shinzo Abe diumumkan pada 14 November lalu. Pelaku pasar optimistis, pemerintahan Abe dan bank sentral Jepang akan aktif menstimulasi perekonomian serta memerangi deflasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Terkait
Serupa Inggris 1992, Soros di balik fluktuasi yen?
Dibutuhkan segera: Gubernur Bank Sentral Jepang
