kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

AISA akan lepas 40% saham Golden Plantation


Selasa, 06 Oktober 2015 / 19:08 WIB
AISA akan lepas 40% saham Golden Plantation


Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) segera melepas sebagian sahamnya di PT Golden Plantation Tbk (GOLL). Divestasi itu akan dilakukan dalam 2 tahap. Pada tahap pertama, AISA akan melepas sekitar 35% sampai 40%.

"Kalau bisa tahun ini. Kalau tidak, awal tahun depan," ungkap Direktur Keuangan AISA, Sjambiri Lioe, Selasa, (6/10).

Saat ini, AISA memeluk 78,18% saham GOLL. Sjambiri mengungkapkan bahwa dalam tahap pertama divestasinya, kepemilikan AISA akan berkurang di bawah 50%. Sehingga emiten perkebunan tersebut tidak akan dikonsolidasikan ke dalam laporan keuangan AISA.

Divestasi GOLL ini dilakukan lantaran besarnya utang yang membebani kinerja keuangan AISA. GOLL tercatat memeluk utang perbankan sebanyak Rp 1,01 triliun. Sementara ekuitasnya cuma Rp 941,72 miliar.

Sjambiri masih tutup mulut soal siapa pembeli GOLL nantinya. Namun ia mengisyaratkan pembelinya belum tentu perusahaan perkebunan.

Sjambiri menyebut, jumlah lahan tertanam GOLL ditargetkan mencapai 27.000 hektar pada akhir tahun. Angka tersebut lebih rendah ketimbang rencana divestasi awal. Tadinya, AISA baru akan melakukan divestasi bila lahan tertanam GOLL sudah mencapai 34.000 hektar.

Kondisi komoditas yang masih kering juga tak menyurutkan niatan AISA untuk segera melepas GOLL. Sjambiri mengatakan, dana yang diperoleh dari penjualan GOLL nantinya akan digunakan untuk ekspansi bisnis lain. Menurutnya, AISA akan berfokus di bisnis utamanya yakni makanan dan beras.

AISA memang berencana menggenjot bisnis berasnya. Perseroan menargetkan kepemilikan 17 lini pabrik beras dengan total kapasitas 2 juta ton per tahun. Sehingga pangsa pasar bisnis berasnya dapat meningkat dari 1% menjadi 5% di tahun 2020.

Saat ini, AISA telah memiliki 3 pabrik beras dengan total kapasitas terpasang 480.000 ton per tahun. Lalu di tahun ini, AISA membangun 3 pabrik yang terdiri dari 2 lini dengan kapasitas 240.000 ton per tahun di Sidrap, Sulawesi Selatan dan 90.000 ton di Bone, Sulawesi Selatan. Untuk itu, AISA merogoh Rp 682 miliar. Pabrik tersebut ditargetkan rampung di Juni 2016. Nantinya, kapasitas pabrik beras AISA akan menjadi 810.000 ton per tahun.

Ke depannya, AISA akan membangun 11 pabrik beras lagi dari tahun depan sampai 5 tahun mendatang. Ekspansi tersebut bisa menelan investasi sebesar Rp 6 triliun sampai Rp 7 triliun.

Saat ini, bisnis beras memang menjadi penopang utama pendapatan AISA. Pada semester pertama, penjualan beras berkontribusi 66,83% dan makanan menyumbang 32,56% terhadap pendapatan perseroan. Sedangkan, perkebunan hanya memiliki porsi 2,12% terhadap pendapatan AISA.

Saham AISA naik 0,33% di Rp 1.510. Sementara saham GOLL menghijau 3,66% ke posisi Rp 85.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×