kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Agresif kembangkan bisnis digital, begini prospek dan rekomendasi saham MNCN


Selasa, 08 Oktober 2019 / 17:11 WIB
Agresif kembangkan bisnis digital, begini prospek dan rekomendasi saham MNCN
ILUSTRASI. PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) semakin agresif mengembangkan bisnis digital.


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN, anggota indeks Kompas100) semakin agresif mengembangkan bisnis digital. MNCN menargetkan mampu mencapai monthly active users (MAU) sebanyak 5 juta sampai tutup tahun ini.

Analis OSO Sekuritas Sukarno Alatas memproyeksikan emiten ini berpeluang melanjutkan pertumbuhan kinerja. Prediksi dia, pendapatan MNCN sampai akhir tahun mampu tumbuh 8%-11% dengan proyeksi laba bersih tumbuh di kisaran 11%-35%.

Baca Juga: Media Nusantara Citra (MNCN) targetkan pendapatan tumbuh dua digit tahun ini

"Jika MNCN mampu mempertahankan seperti kinerja semester I 2019 dengan asumsi rasio net profit margin (NPM) bertahan di 25% ada potensi tumbuh sampai 35% untuk laba bersih," katanya, Selasa (8/10).

Secara fundamental, Sukarno melihat, setiap tahun kinerja MNCN memperlihatkan pertumbuhan. Lihat saja, pada semester I 2019, MNCN mencatatkan pertumbuhan laba bersih 81%. Sedangkan rasio net profit margin MNCN meningkat menjadi 27,23% dari periode sebelumnya di 17,25%.

Ia menambahkan, tantangan yang bisa mempengaruhi pendapatan iklan MNCN adalah adanya tren penurunan belanja iklan dari emiten-emiten konsumer. Lebih dari itu, tren periklanan di industri media pun bergeser ke arah digital.

Baca Juga: Media Nusantara Citra (MNCN) agresif mengembangkan bisnis multi channel network

Maka itu, kata Sukarno, MNCN juga perlu memperbanyak lagi konten-konten acara yang lebih segar dan diminati oleh masyarakat Indonesia.

Namun ada peluang MNCN dari membentuk bisnis Youtube multi channel network (MCN) serta terus membangun untuk membangun lalu lintas yang kuat. "MNCN secara resmi menjadi MCN pada Agustus 2019 dan menghasilkan 1,78 miliar tampilan untuk jangka waktu dua bulan hingga akhir September 2019," tambahnya.

Teranyar, MNCN menempatkan posisi pertama di antara pesaing lainnya dengan pangsa pemirsa prime time mencapai 41,8%.

Hal yang sama juga disampaikan Analis Bina Artha Sekuritas, Muhammad Nafan Aji. Ia bilang, MNCN yang fokus terhadap ekspansi bisnis secara digital akan memberikan efek positif.

Baca Juga: Perjuangan pembebasan pajak kertas koran masih tertahan di Kemenkeu

Pada penutupan perdagangan, Selasa (8/10), harga saham MNCN menguat 0,40% ke level Rp 1.240 per saham.

Nafan mengestimasikan, target harga MNCN dalam jangka panjang bisa ke level Rp 1.730 per saham. Sedangkan untuk jangka pendek maupun menengah, harga saham MNCN lebih mengarah ke fase konsolidasi.

Oleh karena itu, Nafan menyarankan investor untuk melakukan akumulasi saham MNCN.

Sementara Sukarno merekomendasikan beli saham MNCN dengan potensi harga sampai akhir tahun sebesar Rp 1.400 per saham.

Baca Juga: Pebisnis Media Ingin Pajak Kertas Dicabut

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×