kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Agar Untung Seperti Bitcoin, Ini Cara Memilih Uang Kripto Yang Prospektif


Senin, 17 Januari 2022 / 05:05 WIB
Agar Untung Seperti Bitcoin, Ini Cara Memilih Uang Kripto Yang Prospektif


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga uang kripto Bitcoin pada tahun 2021 pernah mencapai titik tertinggi dalam sejarahnya. Dengan harga tinggi, pemilik Bitcoin bisa menikmati keuntungan besar. Lalu bagaimana cara agar investor bisa memilih uang kripto yang bisa memberi keuntungan besar seperti Bitcoin?

Harga Bitcoin memecah rekor di level US$ 67.566 per coin pada 8 November 2021. Padahal, beberapa bulan sebelumnya, harga Bitcoin pernah rontok hingga ke level US$ 29.807 pada 20 Juli 2021.

Bisa dibayangkan, hanya dalam waktu sekitar 5 bulan, investor Bitcoin bisa mendapatkan keuntungan yang besar.

Salah satu kunci sukses investasi uang kripto adalah membelinya saat peluncuran perdana atau ICO. Initial Coin Offering (ICO) adalah sebuah agenda yang sangat sering terjadi di industri aset kripto.

Berdasarkan Coinmarketcap, saat tulisan ini dibuat saja setidaknya sudah terdapat tujuh aset kripto yang tengah menjalani proses ICO tersebut. Beberapa di antaranya adalah Fantomlive (FTL), sebuah proyek first web 3.0 yang di dalamnya terdapat livestream berbasis metaverse.

Lalu, ada juga AnnihilationCE (ANCE), sebuah token yang digunakan dalam jagat permainan Annihilation Mobile Game untuk transaksi pada permainan tersebut, membayar biaya pendaftaran turnamen, hingga imbalan bagi pemainnya. Berikutnya, ada My Crypto City (MYCTY) sebuah permainan luar angkasa yang dibangun pada jaringan Solana. 

CEO Triv Gabriel Rey menjelaskan, mencari peluang lewat hajatan ICO merupakan bukan hal yang mudah. Pasalnya, ICO terjadi setiap saat yang artinya akan selalu ada koin baru di pasar kripto. Oleh karena itu, yang paling terpenting dalam memilih koin ICO jangan sebatas ikut hype saja, namun harus dilakukan secara benar dengan melakukan penilaian terhadap koin tersebut melalui beberapa metric.

Baca Juga: Mau Ikut ICO Aset Kripto? Simak Tips Penting Ini Terlebih Dahulu

Salah satu tips dari Gabriel, ia lebih memilih koin yang hendak melakukan Initial Exchange Offering (IEO) ketimbang ICO. Menurutnya, dengan listing pada exchange, para trader bisa langsung melakukan aksi jual ketika proses IEO sudah selesai.

“Karena tidak sedikit juga, koin yang telah melakukan ICO, namun tak kunjung IEO. Ini bisa merugikan investor karena tidak bisa melakukan aksi jual. Apalagi jika ternyata setelah ICO, pengembangnya kabur,” kata Gabriel kepada Kontan.co.id, Jumat (14/).

Selain itu, ia menyarankan, investor untuk melihat jumlah sirkulasi token yang hendak ICO maupun IEO. Sebaiknya, cari aset yang sirkulasinya lebih banyak dipegang atau diberikan kepada investor ritel. Baginya, jika investor institusi atau venture capital yang pegang porsi secara besar, ada kemungkinan untuk lakukan aksi dump lebih besar.

Baca Juga: Kian Populer, Penjualan NFT Nyaris Capai US$ 25 Miliar pada Tahun Lalu

Lagipula, ia menilai pergerakan harga aset kripto yang banyak dipegang investor ritel jauh lebih fluktuatif daripada yang mayoritas dipegang investor besar.

Sementara CEO Indonesia Digital Exchange Duwi Sudarto Putra menambahkan, riset mendalam untuk koin yang ICO merupakan hal yang penting. Hal ini guna menghindari keputusan yang berdasarkan Fear Of Missing Out (FOMO) meningat segala macam risiko ditanggung oleh pembeli. 

“Bisa mulai dari melihat whitepaper serta susunan anggota tim pengembangnya. Kemudian komitmen dari developer aset sehingga akan bertanggung jawab jika terjadi sesuatu, dan yang paling penting adalah legalitasnya,” imbuh Duwi. 

Sementara ketika disinggung adakah rencana ICO ataupun IEO di masing-masing exchange, Gabriel menyebut baru-baru ini Triv telah me-listing dua koin baru, yakni Near Protocol (NEAR) dan Kusama (KSM). ia menilai, keduanya secara fundamental memang cukup bagus serta punya potensi baik dari sisi demand maupun prospek ke depan.

Baca Juga: 2 Kripto Murah yang Harganya Bisa Melambung di 2022, Tertarik?

Sedangkan Duwi mengaku Indonesia Digital Exchange juga ada punya rencana untuk menambah aset di exchangenya. Pasalnya hal tersebut juga akan memberikan opsi tambahan kepada member untuk membeli beberapa aset yang sedang booming.

“Tapi tentunya kami pun harus melihat dari sisi regulasi,agar tidak menyalahi regulasi yang berlaku,” tutup Duwi.

Adapun, saat ini Badan Pengawas Perdagangan Berjangka dan Komoditi (Bappebti) hanya mengizinkan 229 aset kripto yang legal ditransaksikan di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×