kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

AEON tak akan mengakuisisi Matahari


Jumat, 08 Maret 2013 / 17:10 WIB
AEON tak akan mengakuisisi Matahari
ILUSTRASI. Financial Technology (Fintech).


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Perusahaan pengembang dan operator pusat perbelanjaan asal Jepang AEON Co Ltd menyatakan pihaknya tidak akan membeli atau mengakuisisi perusahaan ritel Indonesia, PT Matahari Department Store Tbk (LPPF).

Kepastian ini disampaikan oleh Chief Executive Officer (CEO) AEON untuk wilayah Asia Tenggara Nagahisa Oyama saat hadir di Jakarta, Jumat (7/3). Oyama juga membantah adanya rumor mengenai akuisisi Matahari oleh AEON.

"Tak ada niat dan tidak ada keinginan AEON untuk mengakuisisi Matahari," tutur Oyama. Sebelumnya, perusahaan Jepang AEON Co Ltd ini mundur sebagai calon pembeli strategis PT Matahari Department Store Tbk (LPPF).

AEON merasa, valuasi aset LPPF yang ditawarkan CVC Capital Partners Ltd, pemegang saham pengendali LPPF terlampau mahal. Sementara itu, sumber Bloomberg yang tak ingin disebut namanya mengatakan, AEON sempat mengajukan tawaran US$ 2,6 miliar bulan Januari lalu, untuk valuasi seluruh saham LPPF yang merupakan aset terbesar CVC di Asia Tenggara. Namun angka itu masih jauh dari banderol yang dipasang CVC atas LPPF senilai total US$ 3,5 miliar.

Eksekutif Bidang Business Development AEON Masaaki Toyoshima dalam email-nya kepada Bloomberg mengatakan, dalam pertemuan 4 Februari 2013 lalu, perusahaan ritel Jepang ini tidak bisa memenuhi harga jual yang diajukan CVC.

Sebab, harga yang diminta oleh CVC setara dengan 15 kali perkiraan pendapatan sebelum bunga, depresiasi dan penyusutan LPPF tahun 2013. Selain AEON, masih ada dua calon investor strategis lain yang memburu saham LPPF.

Kedua perusahaan itu adalah; Temasek Holdings dan American International Group Inc (AIG). CVC menawarkan 40% saham LPPF senilai US$ 1,5 miliar.

Aksi ini adalah bagian dari kewajiban CVC untuk melepas dan mempertahankan kepemilikan publik (refloat) di LPPF minimal sebesar 20% dari total saham yang dicatatkannya.

Sebelumnya, CVC mengakuisisi saham LPPF dari PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) sebanyak 90,76% dan Pacific Asia Holdings Ltd 7,24% tahun 2010 silam.

Sebagai catatan tahun 2012 lalu, LPPF meraup laba bersih Rp 770,9 miliar, naik 65,5% dari tahun sebelumnya. Harga saham LPPF kemarin anteng di Rp 3.375.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×