Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI), PT Acset Indonusa Tbk. (ACST), dan anak usaha PT Nusantara Infrastructure Tbk. (META), PT Marga Metro Nusantara, membentuk perusahaan patungan.
Melansir keterbukaan informasi, Kamis (14/9), perusahaan patungan tersebut diberi nama PT Jakarta Metro Ekspressway dengan modal dasar usaha patungan sebesar Rp 100 miliar.
Modal yang telah ditempatkan dan disetor sebesar Rp 26,9 miliar dengan porsi kepemilikan saham dari ketiga perusahaan tersebut. Menurut rinciannya, ADHI memiiki saham sebesar 10% dari Modal Ditempatkan dan Modal Disetor, atau setara dengan Rp 2,69 miliar.
PT Marga Metro Nusantara memiliki 85% saham dari Modal Ditempatkan dan Modal Disetor, atau setara dengan Rp 22,86 miliar. ACST memiliki 5% saham dari Modal Ditempatkan dan Modal Disetor, atau setara dengan Rp 1,3 miliar.
Baca Juga: Saham Grup Medco MEDC dan AMMN Menguat, Ini Pendorongnya
Tujuan pembentukan PT Jakarta Metro Ekspressway adalah untuk melaksanakan Pengusahaan Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) Cikunir – Ulujami Elevated.
Analis Henan Putihrai Sekuritas Jono Syafei mengatakan, kerja sama yang dilakukan tentu akan memberikan manfaat bagi semua pihak, karena masing-masing emiten memiliki keahlian dan pengalaman yang berbeda.
“Sehingga, kerja sama ini akan mempermudah pembangunan dan pengelolaan jalan tol nantinya,” ujarnya kepada Kontan, Kamis (14/9).
Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Muhammad Nafan Aji Gusta Utama mengatakan kerja sama tersebut menitikberatkan pada sinergi ketiga emiten dalam rangka untuk memperkuat konektivitas jalan tol di Jakarta.
“Ini juga agar masing-masing emiten bisa menunjukkan keunggulan performa dari portofolio masing-masing,” ujarnya kepada Kontan, Kamis (14/9).
Terkait kinerja masing-masing emiten, Nafan melihat kinerja ADHI masih bagus. Sebab, nilai kontrak ADHI tercatat masih tumbuh secara tahunan. Untuk ACST dan META, Nafan melihat, kinerja kedua emiten tersebut masih belum mencetak profit, karena masih mencatatkan net loss di kuartal II 2023.
“Operating cost kedua emiten itu masih meningkat, meskipun dari sisi top line masih tercatat bagus,” tuturnya.
Sebagai emiten infrastruktur swasta, Nafan mengatakan, ACST dan META harus lebih aktif dalam meningkatkan perolehan kontrak.
Baca Juga: Tersulut Harga Minyak, Simak Rekomendasi Saham Medco Energi (MEDC)
“Caranya, berpartisipasi dengan ikut tender proyek pembangunan agar portofolio mereka meningkat, terutama dalam mendukung pertumbuhan pembangunan infrastruktur dalam negeri,” paparnya.
Nafan pun merekomendasikan accumulate untuk ADHI dengan target harga Rp 700 per saham. Sementara, ACST dan META direkomendasikan hold dengan target harga masing-masing Rp 158 dan Rp 122 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News