Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dua saham emiten Grup Medco, yakni PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) dan PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) sukses mencuri perhatian pasar belakangan ini. Bukan tanpa alasan, kedua saham ini sukses menguat di tengah moderasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Saham AMMN misalnya, meskipun pada Kamis (14/9) ditutup melemah tipis 0,86% ke level Rp 5.775, AMMN berhasil menguat 6,94% dalam sepekan. Bahkan, dalam sebulan berjalan, saham AMMN baru tercatat dua kali melemah, yakni pada perdagangan Kamis (14/9) dan perdagangan Senin (11/9).
Sebagai pengingat, sewaktu melakukan initial public offering (IPO) pada 7 Juli 2023, AMMN menetapkan harga penawaran di level Rp 1.695 per saham. Ini berarti, saham AMMN sudah menguat 240,7% sejak melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Bahkan AMMN saat ini menjadi saham dengan kapitalisasi pasar alias market caps terbesar ke-5 di jagad BEI dengan nilai Rp 415,31 triliun.
Baca Juga: Harga Saham Melejit Sejak IPO, Sejumlah Taipan Ini Mengantongi Cuan Jumbo
Sejalan, induk usaha AMMN, yakni MEDC juga mengalami penguatan belakangan ini. Saham emiten produsen minyak dan gas (migas) ini menguat 17,80% dalam sepekan dan telah menguat 53,20% sejak awal tahun alias secara year-on-year (yoy).
Dalam laporannya ke Bursa Efek Indonesia terkait volatilitas harga saham, Corporate Secretary MEDC Siendy K. Wisandana mengungkapkan, ada faktor penguatan harga minyak dalam beberapa pekan terakhir,yang biasanya hal ini berpengaruh kepada harga saham MEDC. Ada juga faktor IPO AMMN. ”Setelah IPO PT Amman Mineral International Tbk, harga saham AMMN mengalami peningkatan, dimana Perseroan memiliki kepemilikan saham sebesar 20,92%,” tulis Siendy, Senin 911/9).
Selain itu, pada September 2023, anak perusahaan yang seluruh sahamnya dimiliki oleh MEDC, yakni Medco Power Global beserta mitra konsorsiumnya yakni Pacific Solar Energy Ltd. dan Gallant Venture Ltd telah mendapatkan Penunjukan Secara Bersyarat (Conditional Award) untuk mengimpor 600 megawatt peak (MWp) proyek listrik bertenaga matahari oleh Energy Market Authority of Singapore.
Pengamat Pasar Modal dan Founder WH Project William Hartanto menilai ada dorongan efek penguatan harga minyak di balik penguatan saham AMMN. Selain itu, kemungkinan pelaku pasar memasang sikap optimis terhadap MEDC setelah melihat penguatan tanpa henti di saham AMMN.
Baca Juga: Setelah Raup Dana Jumbo dari IPO, Cermati Rencana Bisnis Amman Mineral (AMMN)
“Jadi seperti anak dan induk usaha diestimasikan menguat bersamaan,” kata William kepada Kontan.co.id, Kamis (14/9).
Sebelumnya, William menilai apresiasi saham AMMN dikarenakan saham ini sudah lama dinanti-nantikan oleh pelaku pasar. “Sudah beberapa tahun diberitakan IPO tapi tidak jadi-jadi. Sekarang sekalinya IPO, respon pelaku pasar sangat menyambut,” kata William.
Investor masih bisa melakukan buy on weakness saham MEDC seiring tren yang masih menguat. Investor bisa mengincar area harga Rp 1.465 - Rp 1.500. Kata William, area koreksi ini, selama tidak menurun di bawah Rp 1.465, masih bisa dilakukan pembelian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News