Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Emiten konstruksi pelat merah, PT Adhi Karya Tbk (ADHI) berencana melepas 30%-35% saham anak usahanya PT Adhi Persada Properti (APP) pada akhir tahun ini.
Harris Gunawan, Direktur Keuangan ADHI mengatakan, saat ini pihaknya tengah dalam proses due diligence untuk penetapan lembaga atau profesi penunjang pasar modal yang akan mengawal rencana IPO (Initial Public Offering) tersebut. "Kita targetkan IPO akhir tahun ini. Tapi saat ini masih dalam proses due diligence untuk persiapan," katanya pada KONTAN, Kamis (9/6).
Adapun target dana dari aksi korporasi tersebut, lanjut Harris, akan tergantung dari kondisi pasar ke depan. Rencana IPO tersebut dilakukan untuk mendukung pengembangan bisnis properti perseroan.
Tahun ini, APP menargetkan marketing sales naik dua kali lipat menjadi Rp1,5 triliun. Jumlah persediaan lahan (land bank) perusahaan properti ini mencapai 84 hektare (ha) di 24 lokasi berbeda dengan 45 ha masih menunggu pengembangan.
APP adalah hasil merger antara Adhi Persada Properti (khusus pengembangan high rise) dan Adhi Persada Realti (khusus mengembangkan rumah tapak). Pada tahun 2015, APP menyumbang kontribusi 7% terhadap penjualan ADHI dan berkontribusi 22% terhadap perolehan laba bersih perseroan.
Saat ini, APP fokus pada pengembangan proyek multi fungsi dan fokus di daerah Jawa. Untuk membedakan produk, APP memiliki tiga merek yaitu Grand Dhika City (properti mixed-use dan high-end), Taman Melati (apartemen dekat universitas), dan Taman Dhika (rumah tapak).
Bob Setiadi, analis Mandiri Sekuritas dalam risetnya, Kamis (9/6) menilai dengan kondisi industri properti masih lesu, APP akan sulit mencapai target laba bersih Rp 203 miliar tahun ini. Sementara tahun lalu, divisi properti ADHi ini hanya mencapai Rp102 miliar.
Tahun ini, APP berencana meluncurkan 10 proyek baru dengan fokus di Taman Melati diyakini memiliki kemampuan marketing yang kuat. Perusahaan menilai permintaan di Taman Melati Sinduadi Yogyakarta sangat kuat. Sejak tahun lalu, APP telah berhasil menjual 650 unit dari 752 proyek tersebut.
Bob memasang target konservatif untuk laba bersih ADHI tahun ini yakni Rp535 miliar atau 11% lebih rendah dari prediksi konsensus. Dia menargetkan harga saham emiten konstruksi ini Rp2.800 didasari valuasi rasio harga saham per laba (PE ratio) tahun ini sebesar 19x.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News