Reporter: Nur Qolbi | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ada tiga emiten yang akan melaksanakan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue dalam periode November 2019-Januari 2020 ini.
Mereka adalah perusahaan tekstil PT Trisula International Tbk (TRIS), PT Bank Oke Indonesia Tbk (DNAR), serta perusahaan logistik dan kurir PT Trimuda Nuansa Citra Tbk (TNCA).
TRIS akan menawarkan 2,09 miliar saham dengan harga pelaksanaan Rp 276 per saham. Dengan begitu, dana yang diincar dari aksi korporasi ini mencapai Rp 577,90 miliar. Dana tersebut akan digunakan untuk mengakuisisi 78,52% saham perusahaan terafiliasi, yakni PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL).
Baca Juga: Perkuat struktur permodalan, Bank MNC pastikan gelar rights issue Desember
Dengan akuisisi ini, TRIS berharap dapat menjadi perusahaan tekstil garmen yang lebih terintegrasi. Selain itu, melalui BELL, TRIS juga dapat meningkatkan portofolio dan diversifikasi produk-produk tekstil dan garmen serta produk terkait lainnya, serta memperluas pangsa pasarnya.
Bagi pemegang saham yang tidak menggunakan HMETD ini, maka akan terkena efek dilusi atas kepemilikan sahamnya sebesar 66,65%.
Kemudian, DNAR akan menawarkan sebanyak 2,53 miliar dengan harga pelaksanaan Rp 197 per saham. Dengan begitu, DNAR mengincar dana segar sejumlah Rp 499,71 miliar yang akan digunakan untuk mengekspansi kredit perusahaan ini.
Baca Juga: Mau Rights Issue, Central Omega (DKFT) Negosiasi dengan Calon Mitra
Apro Financial yang merupakan pemegang saham mayoritas perseroan akan bertindak sebagai pembeli siaga rights issue ini. Meskipun begitu, setiap pemegang saham yang memiliki 5 saham memperoleh 2 HMETD yang mana setiap 1 HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru.
Selanjutnya, TNCA akan mengeluarkan saham baru sebanyak 632,46 juta dengan harga pelaksanaan Rp 344 per saham. Dengan menggunakan dana hasil rights issue yang mencapai Rp 217,56 miliar ini, TNCA akan mengakuisisi PT Asuransi Staco Mandiri senilai Rp 85,23 miliar dan menambah penyertaan modalnya pada perusahaan tersebut sebesar Rp 126,8 miliar.
Setiap dua pemegang saham lama memperoleh tiga HMETD yang mana satu HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru.
Baca Juga: Bukopin targetkan gelar rights issue akhir semester I tahun 2020
Analis OSO Sekuritas Sukarno Alatas berpendapat, pelaku pasar yang belum memiliki ketiga saham tersebut tidak perlu membeli saham-saham ini.