kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.543.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 15.859   -119,00   -0,76%
  • IDX 7.480   -12,39   -0,17%
  • KOMPAS100 1.157   -2,04   -0,18%
  • LQ45 916   -3,97   -0,43%
  • ISSI 227   0,79   0,35%
  • IDX30 471   -3,31   -0,70%
  • IDXHIDIV20 569   -3,84   -0,67%
  • IDX80 132   -0,21   -0,16%
  • IDXV30 141   0,37   0,27%
  • IDXQ30 157   -0,79   -0,50%

Ada reksadana yang returnnya 30%, melampaui IHSG


Senin, 22 Oktober 2012 / 12:04 WIB
Ada reksadana yang returnnya 30%, melampaui IHSG
ILUSTRASI. Makanan untuk meredakan Sakit Gigi. (Tribun Jateng/Hermawan Handaka)


Reporter: Dyah Ayu Kusumaningtyas | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Pada pekan lalu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat beberapa kali menorehkan rekor baru. Meski demikian, pada akhir pekan (18/10), indeks kembali terkoreksi akibat aksi ambil untung.  Lonjakan IHSG dipastikan turut mempengaruhi kinerja reksadana saham.

Diambil dari data PT Infovesta Utama, dari 77 reksadana saham yang diriset per 18 Oktober lalu (ytd), return tertinggi ditorehkan oleh reksadana MNC Dana Ekuitas milik MNC Asset Management sebesar 30,42%. Di posisi kedua terdapat produk SAM Equity Opprtunity Fund yang mencetak return 30,35% milik Samuel Asset Management.

Dibanding posisi setahun lalu, dengan ukuran rentang periode yang sama, per 18 Oktober 2011  (ytd), produk Emco Dana Mantap mencatatkan return 16,6% untuk produk reksadana saham dan merupakan yang tertinggi pada masanya. Dengan demikian, peluang performa yang lebih baik, telah didapatkan produk reksadana saham di tahun 2012 ini.

Sedangkan secara rata-rata, dilihat dari Indeks Reksadana Saham milik Infovesta, produk reksadana saham mencatatkan imbal hasil 9,96% per 18 Oktober (ytd). Level tersebut masih di bawah kinerja IHSG yang mencapai 14% pada periode yang sama.

Menurut Edbert Suryajaya, Analis PT Infovesta, return reksdana yang rendah dibanding IHSG disebabkan ada produk reksadana yang kinerjanya anjlok mencapai 16% (ytd).

Mengomentari hal tersebut, Edbert merekomendasikan, ada baiknya investor menunggu dulu perkembangan pasar menjelang akhir tahun ini. "Karena bagaimana pun harga saham saat ini sudah mahal," kata Edbert.

Untuk nasabah yang menggunakan metode timing, bila mau masuk, sebaiknya dilakukan pada saat harga turun lagi. "Karena ada kesempatan mendapatkan untung pada bulan-bulan dimana emiten banyak melakukan windows dressing untuk memperbagus laporan keuangan akhir tahunnya pada bulan Desember nanti. Pada Desember nanti, biasanya pasar naik cukup tinggi," jelas Edbert.

Sedangkan untuk jangka panjang, Edbert masih optimistis dengan kinerja reksadana meski di tengah pasar yang masih volatil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×