Reporter: Nadya Zahira | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas Antam bersertifikat di Logam Mulia melonjak 1,48% menjadi Rp 1.433.000 per gram pada Kamis (1/8). Sedangkan pada hari ini, Jumat (2/8) harganya turun tipis Rp 2.000 menjadi Rp 1.431.000 per gram, akibat menguatnya rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Research and Development ICDX Jonathan Octavianus mengatakan, lonjakan harga emas Antam mengikuti kenaikan harga emas global. Kenaikan harga emas didorong oleh ekspektasi pasar yang menguat terhadap kemungkinan penurunan tingkat suku bunga bulan September dan Desember mendatang, setelah komentar Ketua Federal Reserve Jerome Powell pada Rabu (31/7).
Berdasarkan Trading Economics, harga emas global naik 0,95% ke level US$ 2.469 per ons troi pada perdagangan Jumat (2/8), pukul 21.00 WIB. Sedangkan dalam sepekan, harga emas juga menguat 3,48%.
Jonathan menuturkan, sentimen lainnya datang dari konflik geopolitik di Timur Tengah yang lebih luas setelah pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Iran.
Baca Juga: Harga Emas Antam Naik, Pelemahan Data Ekonomi AS Jadi Salah Satu Penyebab
Oleh sebab itu, menurutnya, sangat wajar jika harga emas terutama emas Antam sedang melonjak. Pasalnya, banyak para investor yang juga beralih ke aset safe haven atau lindung nilai, salah satunya emas.
“Emas sudah sejak lama dikenal sebagai aset lindung nilai yang disukai oleh investor, guna menghindari risiko geopolitik dan ekonomi dengan suku bunga rendah,” kata dia kepada Kontan.co.id, Jumat (2/8).
Dengan begitu, dia memproyeksi bahwa harga emas global berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level US$ 2.486 per ons troi. Namun, apabila menemui katalis negatif, maka harga emas berpotensi turun ke support terdekat di level US$ 2.441 per ons troi.
“Sedangkan untuk harga emas Antam di akhir tahun, saya lihat di bisa mencapai sekitar Rp 1.550.000 per gram-Rp 1.600.000 per gram,” imbuh dia.
Baca Juga: Harga Emas Mencatat Kenaikan Mingguan Tertinggi Dalam 4 Bulan Terakhir
Sementara itu, Sekretaris Perusahaan ANTAM Syarif Faisal Alkadrie melihat, dalam jangka panjang harga emas Antam secara konsisten masih akan menunjukkan kenaikan karena didukung oleh sifat lindung nilai yang dimiliki dan tingginya minat masyarakat dalam melakukan investasi emas.
Untuk itu, Syarif mengatakan bahwa ANTM meyakini emas Antam masih akan memiliki prospek yang positif. Hal ini juga tercermin dari peningkatan penjualan emas Antam pada kuartal II-2024 yang naik 25% atau sebesar 8,86 ton, dibandingkan capaian kuartal I-2024 yang hanya sebesar 7,11 ton.
“Untuk prospek ke depannya, saya lihat harga emas Antam bisa naik lagi ke level Rp 1.500.000 per gram,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News