Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Minim rilis dari data ekonomi, rupiah berpotensi melemah secara teknikal. Sentimen kekhawatiran akan jumlah Covid-19 yang meningkat juga menekan mata uang Garuda.
Di pasar spot, Rabu (21/4), rupiah melemah 0,22% ke Rp 14.530 per dolar Amerika Serikat (AS). Sementara, kurs Jisdor tercatat melemah 0,28% ke Rp 14.549 per dolar AS.
Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual mengatakan, pelemahan rupiah sore ini terjadi karena sentimen teknikal. Selain itu, rupiah melemah juga karena sentimen jelang Hari Raya Lebaran yang membuat impor naik.
Analis Monex Investindo Futures Andian Wijaya juga setuju bahwa pelemahan rupiah sore ini bukan karena data ekonomi. Melainkan, sentimen pasar terhadap dollar AS. Semalam, Wall Street menurun dan memicu reaksi ambil untung dari level rekor tertinggi bursa AS di pekan lalu. "Aksi ambil untung tersebut menopang penguatan dolar AS dan rupiah melemah," kata Andian, Kamis (21/4).
Baca Juga: IHSG terkoreksi tiga hari berturut-turut, penurunan bisa berlanjut pada Kamis (22/4)
David memproyeksikan rupiah berpotensi melemah kembali secara teknikal di perdagangan Kamis (22/4). Sentimen negatif juga datang dari kekhawatiran peningkatan jumlah kasus Covid-19 di beberapa negara yang berpotensi memperlambat pertumbuhan ekonomi.
Kompak, Andian juga memproyeksikan rupiah berpeluang melemah kembali. Andian melihat fundamental rupiah saat ini dipengaruhi oleh pelaksanaan vaksin dan penambahan jumlah korban wabah korona di dalam negeri.
Ekspektasi rentang rupiah dari Andian di Rp 14.400 per dolar AS hingga Rp 14.640 per dolar AS. Sementara, David memproyeksikan rupiah akan bergerak di Rp 14.500 per dolar AS hingga Rp 14.580 per dolar AS.
Baca Juga: Ikut loyo, rupiah Jisdor melemah 0,28% ke Rp 14.549 per dolar AS pada Rabu (21/4)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News