| : WIB | INDIKATOR |

EMAS 2.331.000 32.000 1,39%
USD/IDR 16.611 26,00 0,16%
IDX 8.227 -30,66 -0,37%
KOMPAS100 1.122 -5,50 -0,49%
LQ45 788 -5,60 -0,71%
ISSI 295 -0,19 -0,06%
IDX30 412 -3,20 -0,77%
IDXHIDIV20 463 -4,41 -0,94%
IDX80 124 -0,46 -0,37%
IDXV30 132 -1,19 -0,89%
IDXQ30 129 -0,73 -0,56%

Asing Net Buy Jumbo Rp 2,29 Triliun Saat IHSG Terkoreksi, Cek Saham yang Diborong

Senin, 13 Oktober 2025 / 22:40 WIB

ILUSTRASI. Kapitalisasi Pasar Saham-Suasana di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (08/10/2025). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi pada perdagangan awal pekan ini tapi disertai dengan net buy asing. Cermati saham yang dikoleksi.

Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan awal pekan ini di zona merah.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui RTI, IHSG turun 30,65 poin atau 0,37% ke level 8.227,20 pada penutupan Senin (13/10/2025).

Tekanan terhadap IHSG datang dari melemahnya lima sektor utama dari total 11 sektor di BEI.

Sektor keuangan menjadi penekan terbesar setelah anjlok 1,52%, diikuti sektor properti dan real estat yang turun 1,47%, infrastruktur 1,44%, barang konsumer non-primer 0,99%, dan perindustrian 0,48%.

Di sisi lain, sektor transportasi justru melesat 2,58% dan menjadi penguat tertinggi. Kenaikan juga terjadi di sektor energi yang naik 1,51%, barang baku 1,23%, barang konsumer primer 0,94%, serta sektor teknologi dan kesehatan yang masing-masing naik tipis 0,07%.

Sepanjang perdagangan, volume transaksi mencapai 42,27 miliar saham dengan nilai mencapai Rp27,26 triliun. Sebanyak 438 saham terpantau melemah, 240 saham menguat, dan 126 saham stagnan.

Meski IHSG melemah, investor asing justru mencatatkan aksi beli bersih (net buy) jumbo senilai Rp 2,29 triliun di seluruh pasar.

Berikut 10 saham net buy terbesar asing pada Senin:

1. PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) Rp 292,33 miliar
2. PT Energi Alfaria Trijaya Tbk (ENRG) Rp 86,41 miliar
3. PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) Rp 79,11 miliar
4. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) Rp 76,94 miliar
5. PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) Rp 63,51 miliar
6. PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) Rp 58,47 miliar
7. PT United Tractors Tbk (UNTR) Rp 48,03 miliar
8. PT Astra International Tbk (ASII) Rp 47,67 miliar
9. PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) Rp 44,43 miliar
10. PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) Rp 24,59 miliar