Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 0,75% ke level 5.993,24 pada perdagangan Rabu (21/4). Besaran penurunan ini menjadi yang terdalam selama tiga hari perdagangan terakhir.
Analis Indo Premier Sekuritas Mino mengatakan, penurunan ini terjadi seiring dengan terkoreksinya tiga indeks utama bursa saham Amerika Serikat (AS). Investor khawatir terhadap potensi terganggunya proses pemulihan ekonomi global setelah World Health Organization memperingatkan bahwa kasus Covid-19 terus bergerak menuju level tertingginya.
Selain itu, penurunan IHSG juga disebabkan oleh melemahnya harga minyak mentah dan batubara, serta aksi jual investor asing yang kembali meningkat. Pada perdagangan hari ini, investor asing mencatatkan aksi jual dengan nilai bersih Rp 512,04 miliar di seluruh pasar.
Untuk perdagangan Kamis (22/4), Mino memprediksi IHSG masih akan bergerak melemah dengan support di level 5.955 dan resistance di 6.035. "Pelaku pasar masih akan memperhatikan perkembangan indeks di bursa AS, pergerakan harga komoditas, serta rilis laporan keuangan emiten kuartal I-2021," kata Mino saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (21/4).
Baca Juga: Ikut loyo, rupiah Jisdor melemah 0,28% ke Rp 14.549 per dolar AS pada Rabu (21/4)
Bernada serupa, Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan juga memproyeksi, IHSG pada perdagangan esok hari akan bergerak bearish dengan support di 5.950 dan resistance di 6.100. Menurut Valdy, IHSG dibayangi oleh kekhawatiran pelaku pasar atas potensi dampak peningkatan kasus baru Covid-19 secara global.
Kondisi tersebut dinilai akan menghambat upaya pembukaan kembali ekonomi yang pada akhirnya memperlambat laju pemulihan ekonomi global di tahun 2021. "Dengan mempertimbangkan potensi risiko tersebut, pelaku pasar akan mencermati pengumuman suku bunga acuan European Central Bank (ECB) dan konferensi pers dari ECB pada Rabu (21/4)," ucap Valdy.
Baca Juga: IHSG melemah 0,75% ke 5.993 pada Rabu (21/4), net sell asing Rp 512 miliar
Masih terkait kebijakan moneter, pada hari ini Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan di level 3,50%. Oleh karena itu, Valdy mengimbau investor untuk tidak terlalu agresif dalam merespons peluang beli.
Meskipun begitu, menurut Valdy, speculative buy dapat dilakukan pada saham-saham perkebunan, seperti AALI, LSIP, dan SSMS sejalan dengan potensi berlanjutnya rebound teknikal harga CPO pada Kamis (22/4). Sementara Mino merekomendasikan investor untuk buy on weakness JPFA dan KLBF, serta buy UNTR dan ERAA.
Baca Juga: BI menurunkan prediksi pertumbuhan ekonomi, begini dampaknya terhadap laju IHSG
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News