Reporter: Nur Qolbi | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang tahun 2019, ada 55 perusahaan baru yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan total nilai emisi Rp 14,77 triliun. Dari 55 IPO perusahaan tersebut, ada 26 sekuritas yang berperan sebagai underwriter.
PT UOB Kay Hian Sekuritas menjadi penjamin emisi IPO dengan jumlah paling banyak, yakni 13 perusahaan. Jika ditotal, nilai emisinya mencapai Rp 2,39 triliun dengan kontribusi terbesar dari PT Gunung Raja Paksi Tbk (GGRP) Rp 1,03 triliun.
Baca Juga: Targetkan 57 emiten baru, begini gambaran pipeline IPO yang masuk ke BEI
Akan tetapi, jika dilihat dari nilai emisinya, maka PT Sinarmas Sekuritas justru berada di posisi pertama. Perusahaan ini tercatat menjaminkan emisi lima entitas dengan nilai total Rp 6,29 triliun.
Kontribusi terbesar diperoleh dari IPO PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG Tbk (LIFE) yang melakukan divestasi kepemilikan lewat IPO senilai Rp 4,76 triliun dan PT Uni-Charm Indonesia Tbk (UCID) Rp 1,25 triliun.
Sepanjang awal tahun ini, dari empat perusahaan yang IPO, UOB Kay Hian Sekuritas telah mengantarkan dua di antaranya. Mereka PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR) dan PT Cisadane Sawit Raya Tbk (CSRA) dengan nilai emisi masing-masing Rp 209,86 miliar dan Rp 51,25 miliar.
Seorang sumber Kontan di UOB Kay Hian Sekuritas mengatakan, masih ada delapan perusahaan dalam pipeline IPO perusahaannya yang berasal dari berbagai sektor. Para calon emiten ini akan listing pada akhir Januari dan awal Februari hingga Oktober 2020.
Baca Juga: Usai melantai, Royalindo Investa Wijaya Tbk (INDO) akan bangun 240 kamar indekost
Menurut dia, dalam pipeline tersebut, belum ada yang akan IPO dengan emisi besar. Bahkan, ia melihat prospek IPO pada 2020 ini tidak akan sebanyak tahun lalu.
Hal ini mengingat sejumlah kasus di pasar modal yang menyebabkan pengetatan aturan terhadap calon perusahaan yang akan melantai di bursa. "Ada beberapa (perusahaan dengan emisi besar) yang sudah minat tapi sekarang ini lebih sulit untuk meyakinkan investor masuk," ungkap dia saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (13/1).
Direktur Sinarmas Sekuritas Kerry Rusli juga mengatakan, dalam pipeline IPO sekuritasnya yang menggunakan tahun buku Desember 2019, belum ada perusahaan berskala besar.
"Ada empat perusahaan dalam pipeline yang berasal dari sektor manufaktur, consumer good, informasi teknologi (IT), dan packaging. Rata-rata emisinya Rp 100 miliar," ucap dia.
Baca Juga: Saham Royalindo Investa Wijaya (INDO) naik 70% pada perdagangan perdana
Direktur Investment Banking MNC Sekuritas Wahyu Sulistiyo juga berpendapat, prospek IPO pada tahun ini masih cukup gelap, mengingat sejumlah kasus di pasar modal yang terjadi belakangan ini. Sejauh ini, belum ada calon emiten dalam pipeline IPO sekuritas ini.
Sebagai informasi, pada 2019, MNC Sekuritas mengantarkan empat perusahaan untuk IPO. Mereka adalah PT MNC Vision Networks Tbk (IPTV), PT Bhakti Agung Propertindo Tbk (BAPI), PT Ginting Jaya Energi Tbk (WOWS), dan PT Repower Asia Indonesia Tbk (REAL). Total nilai emisinya mencapai Rp 1,68 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News