Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) rebound setelah tenggelam 2% kemarin seiring penguatan bursa regional, Jumat (25/11). Mengacu data RTI, indeks ditutup naik 0,28% atau 14,481 poin ke level 5.122,104 poin.
Ada 166 saham bergerak naik, 128 saham bergerak turun, dan 96 saham stagnan. Perdagangan akhir pekan ini melibatkan 11,17 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 6,25 triliun.
Sembilan dari 10 indeks sektoral menghijau menopang laju IHSG. Sektor aneka industri memimpin penguatan 1,41%. Sementara, hanya sektor keuangan yang bergerak di zona merah turun 0,35%.
Aksi jual investor asing masih menahan penguatan lebih tinggi IHSG. Di pasar reguler, net sell asing Rp 333,629 miliar dan Rp 628,220 miliar keseluruhan perdagangan.
Saham-saham yang masuk top gainers LQ45 antara lain; PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) naik 4,82% ke Rp 2.610, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) naik 3,79% ke Rp 1.370, dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) naik 3,39% ke Rp 2.440.
Saham-saham yang masuk top losers LQ45 antara lain; PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) turun 3,32% ke Rp 10.925, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) turun 3,22% ke Rp 8.275, dan PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) turun 2,42% ke Rp 1.410.
Dari dalam negeri, sentimen ekonomi domestik relatif mash positif. Bank Indonesia optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berlanjut pada 2017 mendatang di kisaran 5- 5,4 %. Sementara tahun ini, Bank Indonesia memperkirakan ekonomi tumbuh moderat di 5%.
Analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya menambahkan bahwa kestabilan fundamental perekonomian domestik masih dapat menjaga laju IHSG untuk ke depannya.
"Sedangkan kondisi pelemahan nilai tukar masih memberikan sentimen negatif bagi pola gerak IHSG," katanya dikutip dari Antara.\
Di sisi lain, bursa saham Asia menuju kenaikan mingguan pertama bulan ini karena yen melemah mendorong keuntungan dalam saham-saham Jepang dan tumbuhnya optimisme bahwa ekonomi AS akan mampu mengatasi biaya pinjaman yang lebih tinggi.
Mengacu Bloomberg, indeks MSCI Asia Pacific naik 0,7 % menjadi 135,85 pada pukul 04:10 sore di Hong Kong, dengan produsen komoditas mengalami lonjakan terbesar dalam minggu ini di antara kelompok industri.
Saham-saham Jepang memperpanjang reli mereka ke level pada saat Bank of Japan memperkenalkan suku bunga negatif pada bulan Januari.
Saham-saham China yang diperdagangkan di Hong Kong mendapatkan peningkatan mingguan tertajam sejak Juli dan ekuitas di India menghapus kerugian mingguan setelah rupee naik dari rekor terendah.
Indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,4 % ke penutupan tertinggi sejak Agustus dan indeks Kospi Korea Selatan naik 0,2 %.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News