Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tenggelam di tengah kekhawatiran pasar terhadap sentimen di dalam negeri, Kamis (24/11). Mengacu data RTI, indeks terkoreksi dalam 2% atau 104,373 poin ke level 5.107,623.
Ada 221 saham bergerak turun, 86 saham bergerak naik, 84 saham stagnan. Volume perdagangan hari ini 14,02 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 8,53 triliun.
Sembilan dari 10 indeks sektoral menyeret IHSG ke zona merah. Sektor aneka industri memimpin pelemahan 2,85%. Sementara, hanya sektor agrikultur yang bergerak ke zona hijau 1,12%.
Aksi jual investor asing turut menekan IHSG lebih dalam lagi. Net sell asing mencapai Rp 406,025 miliar
Saham-saham yang masuk top losers LQ45 antara lain; PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) turun 7,34% ke Rp 10.100, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) turun 5,71% ke Rp 1.320, dan PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) turun 4,90% ke Rp 1.650.
Saham-saham yang masuk top gainers LQ45 antara lain; PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) naik 6,41% ke Rp 16.600, PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) naik 3,58% ke Rp 1.735, dan PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) naik 1,49% ke Rp 10.250.
Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere mengatakan sentimen demonstrasi masih membuat sebagian pelaku pasar menjadi kurang nyaman dan kebijakan ekonomi AS juga masih memberikan ketidakpastian. Sentimen itu salah satu pemicu IHSG bergerak cenderung melemah.
"Situasi yang terjadi di dalam negeri akhir-akhir ini mendorong pelaku pasar mengalihkan fokus pandangannya, kondisi itu dapat mengurangi sentimen positif pertumbuhan ekonomi Indonesia," katanya dikutip dari Antara.
Ia mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini masih baik di kisaran 5 % di tengah kondisi global yang cenderung melambat.
Analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya menambahkan bahwa investor asing yang masih melakukan aksi jual menambah sentimen negatif bagi laju IHSG.
Pasar Asia
Sementara, pasar saham Asia di luar Jepang jatuh untuk pertama kalinya dalam tiga hari seiring kekhawatiran tentang biaya pinjaman AS lebih tinggi. Menyeret pasar saham mulai dari Indonesia sampai Korea Selatan, sementara saham Tokyo Jepang terus melanjutkan tren penguatannya.
Indeks MSCI Asia Pacific kecuali Jepang tenggelam 0,5 % ke level 428,07 pada pukul 16:24 sore waktu Hong Kong seiring penurunan saham industri dan komoditas. IHSG memimpin pelemahan di pasar negara berkembang Asia.
Setelah data pada barang tahan lama dan manufaktur AS mendorong prospek ekonomi AS dan meningkatkan peluang untuk kenaikan suku bunga AS bulan depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News