Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup turun tipis 2.270 poin atau turun 0,05% ke level 4.901.818 pada perdagangan Senin (29/6). Investor asing masih mencatat net sell atau jual bersih di seluruh pasar sebesar Rp 600,41 miliar.
Mengutip data RI, sepanjang perdagangan hari Senin, sebanyak 252 saham turun dan 155 naik serta 151 saham tidak berubah. Total volume perdagangan di Bursa Saham Indonesia (BEI) mencapai 6,84 miliar dengan nilai transaksi Rp 5,32 triliun.
Baca Juga: IHSG turun tipis, ini 10 saham paling banyak dilepas asing, Senin (29/6)
Kendati asing mencatat jual bersih di BEI, namun sejumlah saham di bawah ini justru dikoleksi asing. Asing mencatat beli bersih terhadap PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) Rp 22,1 miliar.
Total transaksi saham ICBP mencapai 12,2 juta dengan nilai transaksi Rp 112,6 miliar. Saham ICBP ditutup menguat 1,90% ke Rp 9.400 per saham.
Asing juga mengoleksi saham Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) Rp 14,1 miliar. Total volume transaksi saham INDF sepanjang perdagangan 7,6 juta dengan nilai Rp 50,8 miliar. Saham INDF ditutup menguat 1,12% ke level Rp 6.750 per saham.
Baca Juga: Reksadana saham jadi jawara dalam sebulan, kinerjanya naik 3,79%
Asing juga mencatat net buy terhadap saham PT Duta Pertiwi Tbk (DUTI) Rp 11,7 miliar. Sepanjang perdagangan saham DUTI ditransaksikan sebanyak 1,8 juta dengan nilai RP 11,8 miliar. Namun saham DUTI ditutup anjlok 6,82% ke level RP 5.125 per saham.
Asing gua mengoleksi saham PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) Rp 5,4 miliar. Sepanjang perdagangan saham SMGR ditransaksikan sebanyak 2,3 juta dengan nilai transaksi Rp 22,7 miliar. Saham SMGR ditutup turun tipis 0,26% ke level Rp 9.475 per saham.
Berikut 10 saham net buy asing terbanyak sepanjang perdagangan hari Senin.
- ICBP Rp 221 miliar
- INDF Rp 14,1 miliar
- DUTI Rp 11,7 miliar
- SMGR Rp 5,4 miliar
- LPPF Rp 3,9 miliar
- MIKA Rp 2,1 miliar
- ENVY Rp 556,5 juta
- MYOR Rp 514,6 juta
- IPTV Rp 472,7 juta
- PURA Rp 241,8 juta
Baca Juga: Sektor properti akan pulih disokong regulasi moneter dan new normal
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News