Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Khomarul Hidayat
Nasib yang sama dialami PPRO. Laba bersih emiten properti ini tergerus 31% menjadi Rp 210,5 miliar hingga kuartal III 2019.
Khusus untuk BDMN, selain karena kinerjanya yang turun, anjloknya harga saham juga akibat didepaknya saham ini dari indeks MSCI.
“Kalau penurunan BDMN karena salah satunya keluar dari indeks MSCI,” ujar Analis Panin Sekuritas William Hartanto kepada Kontan.co.id, Senin (6/1).
Baca Juga: Simak rekomendasi analis untuk 10 saham top gainers Kompas100 sepanjang 2019
Untuk penurunan saham HMSP, menurut William, katalis negatifnya adalah pemberlakukan kenaikan cukai rokok pada 1 Januari 2020.
Sukarno menilai turunnya saham, SMBR, DOID, dan ITMG lebih disebabkan karena sentimen sektoral. Misal di industri semen pada 2019 berada dalam kondisi kelebihan pasokan. Sementara di industri tambang, harga batubara sepanjang 2019 menukik dengan tajam.
Sementara itu, Sukarno menilai anjloknya harga saham IMAS juga terimbas lesunya penjualan mobil domestik.
Baca Juga: 10 saham Kompas100 catatkan return tertinggi pada 2019, ini sentimen pendorongnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News