kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,40   8,81   0.99%
  • EMAS1.332.000 0,60%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sesi I, IHSG berhasil bertahan di area positif


Selasa, 02 Agustus 2016 / 12:38 WIB
Sesi I, IHSG berhasil bertahan di area positif


Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil mempertahankan posisinya di zona positif di akhir transaksi sesi I hari. Pada pukul 12.00 WIB, indeks mencatatkan kenaikan 0,34% menjadi 5.380,04.

Ada 174 saham yang melaju. Sementara, jumlah saham yang turun sebanyak 116 saham dan 94 saham lainnya diam di tempat.

Volume transaksi perdagangan siang ini melibatkan 3,792 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 4,521 triliun.

Sementara itu, ada delapan sektor yang melaju. Tiga sektor dengan kenaikan terbesar antara lain: sektor industri dasar naik 1,91%, sektor pertambangan naik 1,85%, dan sektor manufaktur naik 0,74%.

Saham-saham yang menduduki posisi top gainers indeks LQ 45 di antaranya: PT Adaro Energy Tbk (ADRO) naik 6,25% menjadi Rp 1.105, PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) naik 5,13% menjadi Rp 21.025, dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) naik 3,73% menjadi Rp 835.

Sedangkan di posisi top losers indeks LQ 45, terdapat saham-saham: PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) turun 4,38%, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) turun 2,64% menjadi Rp 4.430, dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) turun 0,99% menjadi Rp 3.000.

Selain itu, investor asing masih getol mengoleksi saham Indonesia. Di seluruh market, nilai pembelian bersih (net buy) asing mencapai Rp 291,6 miliar. Sedangkan di pasar reguler, net buy asing sebesar Rp 228,3 miliar.

Menurut Taye Shim, analis Daewoo Securities, sejak kemarin investor asing tampak memborong saham-saham Indonesia. Bahkan nilainya mencapai 1,8 triliun.

Taye menilai, ada beberapa faktor yang mendorong asing melakukan aksi beli. Pertama, naiknya kemungkinan data PDB Indonesia kuartal II yang positif.

Kedua, adanya koordinasi bersama antar bank sentral global dengan tujuan menjaga likuiditas pasar saham. Ketiga, potensi arus dana masuk yang besar dari program tax amnesty.

"Keempat, adanya optimisme yang cukup tinggi dari kebijakan reformasi ekonomi Presiden Jokowi dengan dilakukannya perubahan kabinet," paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×